Beda Pilihan di Pilkada, Satu Keluarga Terusir dari Rumah

Ilustrasi Kotak Suara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Berbeda pilihan politik saat Pilkada Serentak 2020 memberi persoalan bagi sebagian masyarakat. Bahkan ada yang harus terusir dari rumah bersama keluarganya lantaran berbeda pilihan dengan si pemilik lahan.

Jokowi: Jabatan Itu Kehormatan, Sekaligus Tanggungjawab Besar

Pilkada sejatinya hanyalah sebuah ajang pemilihan kepala daerah. Namun, bagi sebagian orang, perbedaan pilihan justru membuat relasi sosial terputus. Parahnya, karena politik, orang tega menyakiti sesamanya.  

Seperti yang dialami Albertus Poing, dia disuruh memindahkan rumahnya oleh si pemilik tanah. Pemilik lahan, berinisial YS, tidak senang Albertus Poing memilih calon lain pada Pilkada Manggarai di Provinsi Nusa Tenggara Timur 9 Desember lalu.

Akhyar Nasution Dilantik jadi Wali Kota Medan untuk 6 Hari

Baca juga: KPU Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang di 3 TPS Pilkada Tangsel

Albertus Poing yang menumpang membangun rumah di atas lahan milik YS di Dusun Tanah Rata, Desa Lante, Kecamatan Reok Barat, kemudian membongkar rumahnya dan pindah ke lahan lain yang bersedia menampungnya.

Wali Kota Binjai Terpilih Meninggal, Bagaimana Selanjutnya?

Egiyana Triastuti, istri Albertus Poing, menuturkan pada tanggal 9 Desember 2020 tepatnya pada pukul 14.00 WITA, pemilik lahan menemui suaminya di rumah milik Dame Mbajang. Lalu dia mendesak Poing segera membongkar rumah.

Kata Egiyana, Poing datang dengan marah-marah, diminta secepatnya pindah karena kesal tidak ikut mendukung calon dukungan pemilik lahan.

“Saya bersama suami memang bagi suara untuk dukung dua kandidat, itu alasannya pemilik lahan usir kami,” jelas Egiyana Triastuti saat dihubungi VIVA, Jumat 11 Desember 2020.

Karena tidak tahan malu, rumah papan berukuran 5x6 meter yang dibangun Albertus Poing kemudian dibongkar dan dipindahkan ke tanah milik Fransiskus Juang, di Desa Lante berjarak sekitar 300 meter dari tempat lama.

“Kami bersyukur masih ada warga yang mau meminjamkan tanahnya untuk ditempati sementara. Terima kasih untuk para tetangga dan keluarga yang membantu meringankan beban kami,” ujar Egiyana.

Sangat miris memang, apa yang dialami Albertus Poing dan keluarganya. Albertus akhirnya pindah membawa serta ketiga anak yang masih kecil-kecil.

Pilkada Manggarai tahun 2020 dimenangkan oleh pasangan Heribertus Nabit-Heribertus Ngabut. Pasangan yang popular dengan akronim H2N ini menang telak dengan raihan suara 63 persen mengalahkan pasangan petahana Deno Kamelus-Victor Madur.

Pemilik Lahan Meluruskan 
Sementara itu, Yustinus Samar sebagai pemilik lahan, ketika dihubungi pada Minggu sore 13 Desember 2020, membantah bahwa dia memerintahkan membongkar rumah milik Albertus Poing.

Dia juga meluruskan bahwa dia tidak mempersoalkan siapa pun paslon pilihan Albertus Poing. Namun yang membuat dia kecewa ketika mengetahui ternyata Albertus ikut taruhan dari paslon lain. Selengkapnya baca beritanya pada tautan (link) di bawah ini:

Baca juga: Pemilik Tanah Bantah Bongkar Rumah Gara-gara Beda Pilihan Politik

Laporan: Jo Kenaru/ Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya