Penghitungan Suara Dinilai Janggal, KPUD Tasikmalaya Disorot

Ilustrasi Pilkada 2020
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memanas. Tim gabungan partai koalisi pasangan calon nomor urut 4 Iwan Saputra-Iip Miftahul Faos (Wani) menilai KPUD Tasikmalaya tak siap dalam penyelenggaraan terutama terkait penghitungan suara.

Ketua Tim Koalisi Pemenangan Iwan-Iip, Ami Fahmi, mengatakan, ada kejanggalan dalam rekapitulasi suara. Dia menyesalkan KPUD yang tak mencermati permohonan pihaknya. 

"Permohonan kita tidak dicermati dahulu oleh KPU, langsung keputusan ditolak. Alasan saksi mengusulkan penundaan penghitungan di tingkat KPU karena kita tidak ingin terburu-buru, masih ada waktu untuk memperbaiki data," kata Ami, dalam keterangannya, Selasa, 15 Desember 2020. 

Dia menjelaskan, merujuk hasil pleno yang diikuti pihaknya dilaporkan setiap kecamatan selalu ada salah data atau tidak sinkron. Namun, saat dicek para saksi pihaknya, KPUD Tasikmalaya hanya menjawab hal itu sudah selesai di tingkat kecamatan.

Begitupun jawaban sama dari KPU mengenai catatan dari Bawaslu yang membacakan lebih dari 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang datanya tidak sesuai.

"Kita memandang bahwa intinya bukan akan memperbaiki, tapi ini menunjukkan bahwa KPU tidak siap dalam penyelenggaraan. Ini adalah data publik yang tidak boleh ada perbedaan sehingga kesannya menjadi asal-asalan," tutur Ami.

Kemudian, Ami menyinggung persoalan lain yaitu pihaknya yang sudah melaporkan kepada Bawaslu tentang kegiatan petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin yang diduga melanggar aturan. Laporan itu menyangkut petahana dilarang membuat kebijakan di masa enam bulan sebelum penetapan pasangan calon. 

Konsekuensi pelanggaran ini adalah diskualifikasi dari pilkada. Hal ini merujuk Pasal 71 ayat 2 Undang Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Antisipasi Ricuh, Rapat Pleno Rekapitulasi Suara KPU Banten Dijaga Ketat Polisi

Ia pun meminta Bawaslu untuk membuat rekomendasi ke KPU untuk mendiskualifikasi petahana.

"Artinya ketika kebijakan itu ada sebagaimana yang dilaporkan maka pasangan petahana kemudian harus didiskualifikasi," ujar Ami.

Diduga Ada Penggelembungan Suara di Depok, Elite PKS Kritik KPU: Aneh, Jangan Main-main

Pilkada Tasikmalaya 2020 diikuti empat paslon. Adapun paslon nomor urut 1 adalah Azies Rismaya Mahpud-Haris Sanjaya diusung oleh Partai Gerindra dan Demokrat.

Lalu, paslon petahana nomor urut 2 yakni Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin yang diusung koalisi PDIP-PPP. Kemudian, duet nomor urut 3 yaitu Cep Zamzam Dzulfikar Nur-Padil Karsoma yang maju dari perseorangan.

KPU soal Lonjakan Suara PSI: Hasil Resmi Belum Ditetapkan, Semua Pihak agar Bisa Bersabar

Kemudian, Iwan Saputra-Iip Miftahul Faoz yang merupakan paslon nomor urut 4 dengan koalisi Golkar, PKB, PKS, dan PAN. 

Baca Juga: Penghitungan Suara di Kabupaten Pesisir Barat Ricuh

Idham Holik, Anggota KPU RI.

KPU Bakal Lanjutkan Rekapitulasi Suara Hasil Pemilu 2024 Hari Ini, Sisa Lima Provinsi

Rekapitulasi di tingkat nasional tersisa lima provinsi menjelang tenggat waktu perhitungan yakni pada 20 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024