Pemenang Pilkada Sumbawa Terancam Didiskualifikasi

- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Sengketa Pilkada Sumbawa terus memasuki babak baru. Dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) tengah disidangkan di Bawaslu Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, pasangan calon Mahmud Abdullah-Dewi Noviany (Mo-Novi) dilaporkan oleh tim paslon Syarafuddin Jarot-Mokhlis.
Pilkada Sumbawa dinilai sebagai pilkada paling menegangkan di NTB. Itu lantaran selisih suara sangat tipis. Mo- Novi unggul hanya 1 persen dari lawannya Jarot-Mokhlis.
Dugaan kecurangan mulai disidangkan di Bawaslu. Bahkan, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah turut dilaporkan lantaran diduga memenangkan adiknya Novi dengan modus membagikan sapi jelang pencoblosan.
Kini, delapan partai politik mendukung Bawaslu untuk mendiskualifikasi Mo-Novi. Delapan parpol tersebut yaitu Partai Demokrat, Partai Gelora dan PAN.
Selain itu, perwakilan Partai PKB, Gerindra, PDIP, dan Hanura juga ikut mendukung dan mendesak hakim agar obyektif dan transparan memutuskan hasil persidangan laporan pelanggaran TSM Pilkada Sumbawa. Mereka mendukung independensi Bawaslu, agar tidak diintervensi oleh pihak tertentu.
"Fakta persidangan sudah jelas, kami mengikuti dan menyaksikan langsung jalannya persidangan serta mendengar saksi fakta dan ahli yang sudah menjelaskan secara detail terkait pelanggaran TSM," kata Ketua Partai Demokrat Sumbawa Syamsul Fikri, Selasa, 5 Januari 2021.