Viral Sekolah di Malang Jadi Hotel karena Pandemi Corona, ini Faktanya

SMKN 4 Kota Malang yang ramai dibicarakan di medsos karena disulap jadi hotel
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Di media sosial twitter viral postingan sebuah akun dengan kutipan "selama pandemi sekolahku jadi hotel". Postingan itu dilengkapi sebuah foto namun postingan ini telah dihapus. Akun dengan nama @NOLEP pun tak lagi aktif. Postingan ini pada Senin, 13 Juli 2020 kemarin sempat mendapat ribuan komentar, retweet dan disukai banyak warganet.

Berani Adang Maling, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan Jadi Kepala Toko

Setelah ditelusuri sekolah itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Malang di jalan Tanimbar, Kota Malang. Di halaman depan terpampang jelas tulisan RedDoorz sebuah aplikasi penyedia jasa penginapan.

"Kami punya jurusan perhotelan, benar ada hotel tapi ini juga sekaligus labolatorium pembelajaran. Kami kerjasama dengan RedDoorz per 15 Juli 2020 besok kita launching," kata Kepala Sekolah SMKN 4 Malang, Wadib Su'udi, Selasa, 14 Juli 2020. 

Aksi Pengendara Motor Wanita Gagal Menanjak hingga Jatuh Terguling

Baca juga: Menyamar Jadi Kiai, Perangkat Desa Tipu Nenek 80 Tahun

Wadib menjelaskan, SMKN 4 Malang diperbolehkan membuka hotel karena statusnya telah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Status itu diberikan semasa Gubernur Jawa Timur dijabat oleh Soekarwo pada 2017 silam. Sejak saat itulah sejumlah kejuruan mulai membuka usaha selain perhotelan yang kini telah viral.

Pengendara yang Siksa Pemotor dengan Geberan Knalpot Yamaha RX-King, Akhirnya Begini

"Karena sekolah ini berstatus BLUD kami justru diminta untuk mengembangkan potensi bisnis. Selain hotel kami juga punya percetakan, mulai dari sablon, desain, hingga menyewakan unit bus. Keuntungan ini membangun semangat wirausaha, anak-anak bisa bekerja baik di dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan," ujar Wadib.

Wadib menjelaskan ruangan yang dijadikan hotel merupakan ruang kelas yang tidak digunakan. Awalnya sekolah ini memiliki 94 rombongan belajar. Namun, oleh direktorat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI diminta untuk 75 rombongan belajar saja karena berkaitan dengan jumlah kelas dan guru.

"Cikal bakal saya membuat hotel 28 kamar ini 3 tahun lalu diminta direktorat, untuk memiliki 75 rombongan belajar saja. Saat itu kita punya 94 rombongan belajar melebihi ketentuan saya turunkan untuk dikurangi. Nah ruang kelas yang kosong inilah yang dijadikan untuk hotel kebetulan kita punya jurusan perhotelan," tutur Wadib. 

Jurusan perhotelan sendiri telah dibuka sejak 2018 silam. Saat ini ada 3 kelas masing-masing kelas memiliki 36 siswa. Sebagian dari mereka selain belajar juga bekerja di hotel ini. Tentu selain mendapat nilai mereka yang bekerja juga mendapat honor karena sebagin dari keuntungan diberikan kepada siswa. Tentunya siswa yang berkategori pra sejahtera.

"Hotel ini syariah ya harus suami istri. Kami berdayakan murid sendiri karena kalau praktik saja hanya mendapat nilai saja. Tapi bila turun ke dunia industri langsung mereka bisa merasakan pengalaman bekerja. Ada dua lantai untuk family room dan twin, sedangkan harga yang menentukan adalah RedDoorz," kata Wadib. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya