Usai Divaksin COVID-19, Dokter di Palembang Meninggal, Cek Faktanya

Hoax dokter meninggal usai divaksin COVID-19
Sumber :
  • turnbackhoax.id

VIVA – Sebuah akun bernama Prof. Yuwono mengunggah foto dengan narasi yang mengklaim bahwa seorang dokter di Palembang, meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin. 

Kemenkes Ungkap Calon Dokter Spesialis Alami Depresi hingga Mau Bunuh Diri

Narasinya:

ALLAHUMMAGHFIRLAHU
Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit.

Mengejutkan! Banyak Calon Dokter Spesialis Alami Depresi, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik.

Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dgn kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan utk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.

Terungkap! Ini Hasil Autopsi Kematian Park Boram

Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun krn mereka akan diminta pertanggungjawabannya.

“Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu”

Penjelasan

Setelah dilakukan pengecekan fakta, dilansir turnbackhoax.id, klaim ini ternyata adalah hoaks. Melansir dari artikel Liputan6, Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan bahwa memang benar ada dokter berinisial JF yang meninggal dunia. Namun dirinya menjelaskan bahwa meninggalnya JF bukan akibat dari suntikkan vaksin.

“Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan.”

Melalui hasil visum yang dilakukan, menunjukkan bahwa JF meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.

Meskipun JF sempat menerima suntikan vaksin pada 21 Januari 2021, namun Yudhi memastikan bahwa JF masih dalam keadaan sehat setelah disuntik. JF tidak menunjukkan gejala apa pun yang biasa timbul akibat suntikkan vaksin.

Yudhi juga menjelaskan, bila terjadi suatu reaksi pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui. Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan. Itulah mengapa, salah satu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

“Sehingga bisa diketahui apakah ada reaksi yang terjadi atau tidak. Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi,” ujarnya.

Dilansir VIVA.co.id, diketahui bahwa dokter laki-laki berusia 49 tahun itu adalah warga Lorong Setia Budi, Palembang. Berprofesi sebagai dokter yang bertugas di Puskesmas 1 Ulu.

Menurut saksi mata, Ade (22 tahun), karyawan toko swalayan di lokasi kejadian, mobil itu sudah terparkir sejak pagi. Namun baru ketahuan saat malam bahwa ada seseorang sudah meninggal dunia di dalamnya.

Kepala Polsek Ilir Palembang Kompol Deni Triana menjelaskan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Korban juga tidak mengeluarkan air liur atau mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. “Dugaan sementara, korban meninggal dunia diduga karena sakit jantung,” ujarnya.

Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa dokter di Palembang meninggal karena disuntik vaksin adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya