Warga Prancis Berbondong-bondong Masuk Islam, Cek Faktanya

Gambar hoax soal warga Prancis masuk Islam
Sumber :
  • Turnbackhoax

VIVA – Sebuah video dari akun facebook Natsir Tojeng viral di media sosial. Video berdurasi singkat itu memperlihatkan sekumpulan orang-orang mayoritas aki-laki yang berada di sebuah tepat.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Dikutip VIVA, Selasa 9 Februari 2021 dari website Turnbackhoax.id, melihat video tersebut diunggah dan ditambahkan narasi “Warga Prancis berbondong bondong masuk Islam.”

Penjelasan

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Hasil periksa fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta). Informasi tersebut tidak benar. Video tentang 17 orang masuk Islam merupakan kejadian yang berlokasi di Frankfurt Jerman bukan di Prancis dan video tersebut sudah ada sejak tahun 2011.

Beredar di Facebook video berdurasi 2 menit 34 detik tersebut diklaim terjadi di Prancis. Menurut narasi yang ada di postingan video tersebut merupakan kejadian Warga Prancis yang berbondong-bondong masuk ke agama Islam. Postingan video tersebut diunggah oleh Natsir Tojeng pada tanggal 5 Januari 2021.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

Setelah ditelusuri, terdapat video yang sama di chanel youtube jugendnetzwetzlar dengan judul “Pierre Vogel in Frankfurt (2011): Neue MuslimInnen”. Video tentang 17 orang masuk Islam tersebut sudah ada sejak 2011 terlihat dari tanggal unggah video tersebut.

Melalui google maps juga ditemukan gedung dan lokasi yang sama dengan video tersebut. Terlihat dari tulisan nama gedung “COMMERZBANK” dan bentuk bangunan yang sama. Gedung Commerzbank tersebut berada di Frankfurt Jerman.

Kesimpulan 

Dengan demikian, video yang diklaim terjadi di Prancis tidak benar. Video tentang 17 orang masuk Islam merupakan kejadian yang berlokasi di Frankfurt Jerman dan video tersebut sudah ada sejak tahun 2011, sehingga hal tersebut masuk kategori konten yang salah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya