Rudal China di Balik Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Cek Faktanya

Tagar PrayForKRINanggala402 bergema di jagat Twitter
Sumber :
  • Twitter/Istimewa

VIVA – Beredar video berjudul “BERITA TERBARU ~ MENHAN BONGKAR DALANG HILANGNYA KAPAL NANGGALA 402 ~ NEWS TERKINI PRABOWO SUBIANTO” yang diunggah di kanal Youtube WARUNG POLITIK pada 24 April 2021.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Di gambar thumbnail video itu, terdapat narasi “AKHIRNYA ERBONGKAR!!!! RUDAL MAUT CINA HILANGKAN KAPAL NANGGALA 402 PRABOWO TAK TERIMA SERBV KAPAL CINA”

10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Penjelasan

Dilansir dari turnbackhoax.id, berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya video Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membongkar dalang hilangnya kapal selam Nanggala 402 adalah rudal maut Cina adalah klaim yang keliru.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Faktanya, di video itu, Menhan Prabowo Subianto tidak menyebut bahwa rudal asal Cina C802 sebagai dalang hilangnya KRI Nanggala 402. Selain itu, KRI Nanggala 402 hilang kontak sebelum rudal tersebut sempat ditembakkan. Hingga kini, penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak itu masih diinvestigasi oleh TNI AL.

Pernyataan Prabowo terdapat pada menit 5:15 yang dibacakan oleh narator. Prabowo menyebut bahwa hilangnya KRI Nanggala 402 adalah bukti sulitnya perjuangan menjaga NKRI. Prabowo juga mengatakan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI perlu dimodernisasi.

“Semenjak insiden peristiwa tenggelamnya kapal selam Nanggala, ia berniat mempercepat peremajaan alutsista. ‘Kita memang perlu meremajakan alutsista kita. Banyak alutsista yang memang karena keterpaksaan dan karena kita utamakan pembangunan kesejahteraan. Kita belum modernisasi lebih cepat, tapi sekarang karena mendesak kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi,’ begitulah imbuh Prabowo. Lebih lanjut Prabowo menyebut akan meremajakan alutsista di darat, laut, maupun udara,” kata narator.

Dalam video tersebut, tidak ada pernyataan bahwa Prabowo membongkar dalang hilangnya KRI Nanggala. Ia juga tidak menyinggung tentang rudal maut Cina C802. Terkait artikel di situs Eramuslim, juga disebutkan bahwa penembakan rudal itu belum terlaksana, karena seluruh armada yang dilibatkan dalam latihan tempur tersebut sedang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap KRI Nanggala.

Dikutip dari Koran Tempo edisi 25 April 2021, KRI Nanggala 402 hilang kontak saat geladi resik latihan penembakan torpedo pada 21 April dini hari. Kapal selam berjenis U-209 bikinan Jerman Barat pada 1978 itu sudah berlayar di perairan utara Pulau Bali sejak 20 April lalu. Kapal tersebut bersiap menggelar latihan perang rutin yang akan dihelat dua hari berikutnya.

Sesuai dengan rencana geladi resik latihan perang, KRI Nanggala akan menembakkan torpedo berukuran 21 inci. Lalu, KRI Layang akan meluncurkan peluru kendali C802. Target keduanya sama, yaitu bekas KRI Karang Unarang. Geladi latihan itu dimulai pada 21 April pukul 03.00 Wita. Saat itu, KRI Nanggala meminta izin menyelam dengan kedalaman 13 meter dan bersiap menembakkan torpedo.

Selama satu jam, para awak sea rider dan otoritas latihan menunggu lesatan torpedo, tapi tak juga muncul. Suasana semakin mencekam saat komunikasi radio dengan KRI Nanggala terputus. Padahal, kru KRI Nanggala seharusnya lebih dulu berkomunikasi di radio untuk meminta izin penembakan torpedo. “Dipanggil-panggil sudah tidak merespons. Jalur komunikasi utama dan jalur cadangan terputus,” kata Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono.

Hingga saat ini, penyebab tenggelamnya KRI Nanggala masih diinvestigasi. Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers pada 25 April 2021, mengatakan bahwa investigasi baru bisa dilakukan setelah badan kapal berhasil diangkat ke permukaan. Namun, hal ini juga bukan hal yang mudah, karena lokasi tenggelamnya kapal berada di laut dalam.

Meski begitu, Yudo masih meyakini tenggelamnya KRI Nanggala 402 bukan dikarenakan kesalahan manusia atau human error. Ia menyebut, sesaat sebelum hilang kontak, seluruh peralatan kapal selam itu terpantau berfungsi dengan baik. Saat proses menyelam, kata Yudo, KRI Nanggala 402 sudah melalui prosedur yang benar.

Kru pun terpantau menjalankan perannya sesuai tugas masing-masing. Saat mulai menyelam pun diketahui semua lampu masih menyala, yang berarti tidak terjadi blackout. “Sudah kita evaluasi dari awal kejadian, tapi tentunya saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada faktor alam,” kata Yudo.

Kesimpulan

Jadi, di video itu Menhan Prabowo Subianto tidak menyebut bahwa rudal asal Cina C802 sebagai dalang hilangnya KRI Nanggala 402. Selain itu, KRI Nanggala 402 hilang kontak sebelum rudal tersebut sempat ditembakkan. Hingga kini, penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak itu masih diinvestigasi oleh TNI AL.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Akhir pekan lalu Iran melayangkan serangan balasan terhadap Israel usai menyerang konsulat Iran di Suriah. Kini, ada beberapa negara yang menjadi sekutu Iran jika perang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024