Mata Jenazah Pasien COVID-19 Diambil Diam-diam, Cek Faktanya

Beredar video yang mengklaim mata pasien COVID-19 diambil
Sumber :
  • turnbackhoax.id

VIVA – Beredar informasi dari akun Facebook Toto Bareto Sendal Jepit berupa sebuah video berisikan klaim bahwa mata jenazah Covid-19 diambil tanpa sepengetahuan keluarganya. Postingan ini disukai sebanyak 16 ribu kali, dikomentari 70 kali, dan disebarkan kembali 102 ribu kali.

Rupanya Hal Ini yang Buat Oki Rengga Emosi saat Mengantarkan Jenazah Babe Cabita

“Mudah” di urang mah te aya nu kiye…," demikian narasinya.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Penjelasan

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dilansir dari turnbackhoax.id, hoax ini sudah beredar berulang kali sejak bulan November 2020 lalu dengan klaim yang sama yaitu hilangnya bola mata dari jenazah yang dianggap positif COVID-19. 

dr Shodiq Tjahjono selaku Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo menyatakan tidak ada pengambilan bola mata dari jenazah itu karena pemulasaran jenazah dengan protokol Covid-19 sudah disaksikan oleh pihak keluarga. Jenazah tersebut dikonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki riwayat stroke dan hipertensi, pihak keluarga membuka peti jenazah tersebut karena ibunya ingin melihatnya untuk terakhir kali dan ternyata kondisi jenazah itu mengalami pendarahan yang keluar dari hidung.

Ugas Irwanto selaku Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 menjelaskan bahwa pendarahan tesebut diakibatkan oleh pembuluh darah di bagian kepala yang pecah sehingga menimbulkan pendarahan di sejumlah bagian seperti melalui mata, jenazah kemudian dibuka dan dimandikan kembali oleh pihak keluarga.

Melihat dari penjelasan tersebut video mata jenazah pasien COVID-19 diambil tanpa sepengetahuan keluarganya adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia), jadi itu informasi yang salah. Tidak ada organ yang diambil dari jenazah tersebut yang diketahui positif Covid-19 dan memiliki riwayat stroke dan hipertensi, pendarahan tersebut diakibatkan karena pecahnya pembuluh darah di bagian kepala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya