Berebut Kereta Lebaran

Sejumlah calon penumpang melakukan pemesanan tiket kereta api mudik Lebaran.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi telah membuka penjualan tiket untuk Idul Fitri pada 25 Februari 2019 atau H-90 Lebaran. Tiket yang dijual khusus pemberangkatan H-10 dan H-9. Pembelian tiket juga disarankan menggunakan website www.kai.id, KAI Access. Memesan lewat KAI Access tidak dikenakan biaya administrasi.

KAI Tebar Diskon 20 Persen Tiket Kereta Api Jarak Jauh, Begini Cara Dapatnya

VP Public Relation KAI, Agus Komarudin menjelaskan, hingga dua hari dibukanya penjualan tiket yakni Selasa 26 Februari 2019, baru 6 persen penumpang yang membeli. 

"Pantauan dari kami penjualan tiket keberangkatan H-10 dan H-9 masih belum menunjukkan peningkatan signifikan, yakni baru tercatat 6 persen dari keseluruhan perjalanan kereta. KAI telah merilis jumlah 247.010 seat PP/hari pada angkutan lebaran 2019. Itu artinya masih tersedia 94 persen seat untuk perjalanan kereta ini," ujar Agus kepada VIVA.

Tiket KA untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2024 Sudah Bisa Dibeli, Catat Tanggalnya

Agus menambahkan, dari penjualan tersebut tercatat sudah ada beberapa kereta kelas ekonomi yang angka penjualannya di atas 60 persen pada pukul 12 siang tadi. Di antaranya KA Bengawan (Pasar Senen-Purwosari), KA Brantas (Pasar Senen-Blitar), KA Matarmaja (Pasar Senen-Malang), KA Gayabaru Malam (Pasar Senen-Surabayagubeng).

Perbaikan Kereta Sambut Lebaran

KAI Obral Harga Tiket Kereta Api Mulai Rp 150.000, Catat Rute Tujuannya

Dia memprediksi, dikitnya pembeli tiket H-10 dan H-9 Lebaran lantaran banyak warga yang menginginkan berangkat pada H-7 sampai dengan H-1 Lebaran. "Selain itu juga rencana cuti yang mungkin masih dipertimbangkan oleh para pegawai/pekerja yang akan mudik," kata dia.

Agus menjelaskan, PT KAI berencana menambah kereta untuk Lebaran sebanyak 50 kereta. Tiket kereta tambahan akan dibuka pemesanannya pada H-60. "Jadi Kai belum berencana ada penambahan kuota seat lagi," katanya.

PT KAI lanjut dia mengimbau kepada seluruh penumpang membawa barang bawaan secukupnya. Penumpang diberikan bagasi gratis sampai berat maksimum 20 kg dengan volume maksimum 100 dm3 (dimensi maksimal 70x48x30 cm) dan sebanyak-banyaknya terdiri dari empat koli (item bagasi). 

Jika saat boarding di stasiun penumpang diketahui membawa bagasi yang melebihi ketentuan tersebut, maka dikenakan biaya sebesar Rp10.000/kg untuk kelas eksekutif, Rp6000/kg untuk kelas bisnis, dan Rp2000/kg untuk kelas ekonomi. 

"Sementara untuk barang yang lebih besar dari 200 dm3 (dengan dimensi maksimal 70x48x60 cm) tidak diperbolehkan dibawa ke kabin penumpang," ujarnya.

Kuota Naik

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjabarkan, selama masa mudik Lebaran, KAI mengoperasikan 356 kereta api (KA) reguler dan 50 KA tambahan yang total mencapai 406 KA. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3 persen dari jumlah tahun sebelumnya yaitu 393 KA. 

"KAI menyediakan 247.010 tempat duduk untuk KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang pada 2019 mengalami kenaikan sebanyak 5 persen dari tahun sebelumnya yaitu 236.210 tempat duduk," ujar Edi di Jakarta akhir pekan kemarin.

Edi menjelaskan, 50 KA tambahan itu terdiri dari 27 KA eksekutif dan bisnis, 11 KA ekonomi non subsidi (PSO/Public Services Obligation), empat KA Ekonomi PSO, dan delapan KA yang memanfaatkan rangkaian idle.

Dirut PT KAI Edi Sukmoro  

"Penambahan KA ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penumpang KA pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2019," tambahnya. 

Persiapan

Edi mengatakan, Maret mendatang pihaknya akan gelar inspeksi untuk mengecek titik rawan maupun kesiapan stasiun untuk Lebaran 2019. 

"Untuk antisipasi titik-titik rawan ada tiga, rawan banjir, longsor dan amblas. Non-teknisnya pelemparan. Paling esensi sekali adalah perlintasan. Nanti dalam waktu dekat kita akan mengadakan yang namanya inspeksi, ini baik direksi maupun komisaris akan melakukan inspeksi akhir Maretlah ya. Untuk mengecek baik titik rawan maupun kesiapan dari stasiun," kata Edi.

"Soal penjagaan keamanan, kalau menang dibutuhkan penjagaan di titik longsor maka akan kita lepas di situ. Utamanya jalur selatan ya, itu yang paling rawan longsor maupun amblas. Kalau jalur utara, itu biasanya banjir. Di luar dari itu, kita nanti juga akan meminta bantuan TNI dan Polri, ini selalu. Jadi jangan takut untuk penumpang dijamin keamanannya," lanjutnya.

Jalur kereta di Cerebon kebanjiran.

Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, Apriyono Wedi Chresnanto menambahkan, pintu perlintasan yang sudah ditutup hingga saat ini kurang lebih 525 sampai 600 pintu. 

"Sejauh ini kurang lebih sekitar 600 pintu perlintasan yang sudah ditutup. Selanjutnya semua pintu perlintasan rawan nanti akan dijaga. Petugas akan mulai berdinas H-10. H-10 alat-alat berat sudah posisinya sesuai yang ditetapkan dalam rencana operasi angkutan lebaran.Kekuatan TNI dan Polri sekitar 1.556 personel. Polsuska kita 1.564, security sekitar 7.900, jadi kurang lebih kekuatan keamanan 11 ribu," kata dia. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya