Waspada Cuaca Ekstrem di Penghujung Musim

Tim SAR Gabungan mendorong perahu karet yang memuat jenazah korban banjir bandang Sentani yang di temukan di sekitar perumahan Gajah Mada di Sentani, Jaya Pura, Papua, Selasa, 19 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Sejumlah wilayah di Tanah Air tengah dilanda bencana banjir dan tanah longsor dalam sepekan terakhir. Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya banjir di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan potensi curah hujan tinggi di beberapa wilayah Indonesia, pertengahan Maret.

BNPB: Hujan Ekstrem Diprediksi Terjadi hingga 20 Mei, Warga Sumbar Harus Waspada

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa banjir dan tanah longsor di Indonesia sepekan ini. Di samping banjir dan longsor yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Merangin, Jambi, Yogyakarta, banjir bandang di Sentani, Jayapura menjadi yang paling parah terdampak.

Hingga Selasa, 19 Maret 2019, BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia banjir bandang Sentani berjumlah 89 orang, 159 orang luka-luka dan 74 orang hilang. Tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian.

Korban Jiwa Banjir Bandang Sumbar Bertambah Jadi 44 Orang

Sementara itu, 11.725 keluarga terdampak akibat banjir bandang yang dipicu oleh hujan ekstrem yang mengguyur wilayah tersebut selama 7 jam pada Sabtu, 16 Maret 2019.

Kerugian sementara akibat bencana banjir bandang di Sentani meliputi 350 unit rumah rusak berat 3 unit jembatan rusak berat, 8 unit drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat dan 1 unit pasar rusak berat.

Banjir Bandang Akibatkan Akses Jalan Padang-Bukittinggi Terputus

Di Yogyakarta, banjir dan longsor terjadi di beberapa wilayah Yogyakarta pada Minggu, 17 Maret 2019 lalu, seperti Kulon Progo, Gunungkidul, dan Bantul. Terdapat 5.046 jiwa yang bermalam di lebih dari 23 titik pos evakuasi dan terdapat 2 korban meninggal dunia akibat longsor dan 3 lainnya masih dalam pencarian.

Wilayah terdampak paling banyak terdapat di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 Desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 Kecamatan terdampak banjir dan 9 Desa di 4 Kecamatan terdampak longsor.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan imbauan waspada kepada warga Yogyakarta terhadap potensi cuaca ekstrem berupa banjir dan longsor. Di samping itu, angin kencang juga berpotensi merobohkan pohon maupun baliho, serta ancaman hujan yang disertai petir.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Yogyakarta diprakirakan terjadi hingga 20 Maret 2019.  

Belum reda Sentani dan Yogyakarta, publik Tanah Air dikejutkan dengan banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Merangin, Jambi, pada Senin malam, 18 Maret 2019. Sejumlah fasilitas dilaporkan rusak, bahkan akses menuju empat desa terputus karena gorong-gorong longsor.

Empat desa tersebut yakni Desa Rantau Kermas, Desa Lubuk Mentilin, Desa Tanjung Kasri dan Desa Renah Kemumu. Warga mulai kesulitan keluar masuk antardesa, akibat beberapa titik jalannya longsor.

Belum ada laporan berapa jumlah korban terdampak dan kerugian yang dialami dalam peristiwa ini. Namun, dari keterangan saksi mata yang juga warga setempat, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa, hanya akses jalan yang terputus membuat roda ekonomi masyarakat lumpuh.

Laporan lain menyebutkan, banjir bandang di Merangin ini merusak 10 hektare lahan persawahan karena tertimbun material pasir dan bebatuan. Tanah longsor juga memutus pipa air bersih yang mengalirkan pasokan air bersih warga ke empat desa terdampak.

Di akhir pekan lalu, banjir menggenangi empat kecamatan dan 1.874 hektare sawah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Laporan BPBD setempat per Selasa, 19 Maret 2019, jumlah pengungsi akibat banjir berkurang seiring banjir yang mulai surut. Semula, ada 1.568 jiwa kini tersisa 568 orang yang masih berada di lokasi pengungsian.

Fenomena curah hujan ekstrem ini terjadi di tengah prediksi periode bulan Maret mulai memasuki periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi hujan cukup rendah terutama di wilayah Pantai Timur Sumatera, utamanya wilayah Riau dan sekitarnya.

Sementara itu, terkait awal musim kemarau 2019, BMKG menyampaikan bahwa datangnya musim kemarau berkaitan erat dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi angin Timuran (Monsun Australia).

Peralihan peredaran angin monsun itu akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada Maret 2019, lalu wilayah Bali dan Jawa pada April 2019, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2019 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2019.

Pencarian Korban Tanah Longsor di Bantul

Curah Hujan Ekstrem

Banjir bandang melanda Afghanistan.

Potret Memilukan, 3 Balita Terendam Lumpur saat Banjir Bandang di Afghanistan

Potret tiga anak balita yang jadi korban banjir bandang kebingungan duduk di atap sebuah masjid di provinsi Baghlan, Afghanistan utara, viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024