Tragedi Maut Pramuka: Delapan Siswa Tewas, Guru Pembina Tersangka

Tim SAR melakukan pencarian siswa hanyut di Sleman
Sumber :
  • Twitter Deky Rakan

VIVA – Polisi mengintensifkan penyelidikan atas tragedi kematian sejumlah siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam kegiatan Pramuka susur sungai. Enam guru pembina Pramuka yang terlibat dalam kegiatan itu dan tiga warga setempat diperiksa.

Diduga Bunuh Diri, Anton Bahrul Nekat Terjun ke Sungai Brantas

Berdasarkan data Basarnas yang dimutakhirkan pada Sabtu malam, 22 Februari 2020, telah ditemukan delapan jenazah siswa yang mengikuti kegiatan itu. Semua korban tewas ternyata perempuan dan berusia antara 13-15 tahun. Dua siswi lainnya masih hilang.

Setelah memeriksa ketiga belas orang itu, polisi mulai mengetahui duduk perkaranya, meski belum dijelaskan secara terperinci. Satu fakta yang diungkap ialah bahwa ada satu guru pembina Pramuka itu yang tidak di lokasi saat kejadian. Polisi menetapkannya sebagai tersangka.

Gelar Syawalan di Sleman, Mardiono: Minta Doanya Agar PPP Dapat Keadilan

Kabar tentang musibah dengan para korban siswa-siswi SMP itu menjadi sorotan masyarakat sepanjang dua hari terakhir. Publik penasaran dengan peristiwa itu dan operasi pencariannya, termasuk proses hukum terhadap siapa saja yang dianggap bertanggung jawab. Tim redaksi VIVAnews telah mengompilasikan tiga artikel terpopuler seputar peristiwa itu. Berikut ini catatan selengkapnya:

1. Delapan tewas dan dua masih dicari

Ambil Air Wudhu di Parit, Pria Tua di Kubu Raya Diserang Buaya Muara

Tim SAR gabungan terus mengevakuasi para siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang hanyut terbawa arus saat mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor, Jumat, 21 Februari 2020.

Berdasarkan pemutakhiran data Basarnas DI Yogyakarta, tercatat 8 korban ditemukan meninggal dunia. Korban terakhir yang dievakuasi bernama Nadine Fadilah. Jenazahnya ditemukan di DAM Lengkong, di kedalaman tiga meter, pada jam 10.15 WIB.

Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini: Korban Tewas Siswa SMP Hanyut di Sungai Bertambah Jadi 8 Orang

2. Kepala Sekolah tak tahu

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiana, mengaku tidak mengetahui ada aktivitas susur sungai dalam kegiatan Pramuka, yang kemudian menjadi tragedi dan delapan siswa tewas akibat terhanyut. Dia mengaku baru 1,5 bulan menjabat kepala sekolah di SMP Negeri 1 Turi.

Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini: Kepala SMP 1 Turi Tak Tahu Ada Kegiatan Pramuka Susur Sungai

3. Satu guru jadi tersangka

Polisi sudah memeriksa 13 orang sebagai saksi atas tragedi kematian sejumlah siswa SMP Negeri 1 Turi itu. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah DI Yogyakarta Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, ke-13 orang yang diperiksa terdiri dari 7 orang pembina Pramuka, 3 orang warga, dan 3 orang dari Pramuka Kwartir Cabang Sleman.

Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini: Satu Guru Pramuka di SMP 1 Turi Jadi Tersangka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya