- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA – Berita mengenai YouTuber Ferdian Paleka terus menjadi perhatian pembaca VIVAnews sepanjang Sabtu 9 Mei 2020. Kali ini, Ferdian diberitakan telah mengalami bullying di dalam penjara yang dilakukan oleh sesama tahanan.
Pembaca sepertinya tertarik pada artikel tentang pem-bullyan terhadap YouTuber tersebut, yang sebelumnya telah melakukan kasus prank bantuan sembako berisi sampah kepada para transpuan disaat wabah corona.
Selain itu, pembaca VIVAnews juga tertarik terhadap cerita penangkapan dari Ferdian Paleka oleh pihak Kepolisan. Dan ingin mengatahui motif dari tersangka yang dengan sengaja membuat konten yang dinilai negatif oleh warganet.
Tak sampai di situ, meski sebagian besar pembaca perhatikan soal pem-bullyan yang dilakukan sesama tahanan, namun berita terkait permintaan kepada kepolisian untuk tidak membiarkan bully itu terjadi juga ramai diperhatikan.
Untuk itu, kasus pem-bullyan ini sepertinya menjadi yang paling ramai Sabtu 9 Mei kemarin. Berikut berita seputar hal tersebut:
1. Viral Youtuber Ferdian Paleka Di-Bully Sesama Tahanan
Viral di media sosial perundungan terhadap Youtuber Ferdian oleh tahanan lain di Mapolrestabes Bandung. Diduga, perundungan itu terjadi karena ulah Ferdian yang tercela.
2. Di-Bully Sesama Tahanan, Ferdian Paleka Dipaksa Push Up Telanjang Dada
Viral di media sosial perundungan terhadap youtuber, Ferdiansyah alias Ferdian Paleka, M Aidil Fitrisyah dan Tubagus Fahddinar dalam sel tahanan Polrestabes Bandung.
Dalam video, ketiganya disuruh push up dan sit up oleh para tahanan lain dengan tak menggunakan pakaian. Terkait hal ini, kepolisian membenarkan adanya kejadian itu.
3. Sempat Menangis, YouTuber Ferdian Paleka Minta Maaf
Polisi menangkap YouTuber Ferdian Paleka di Km 19 Tol Merak-Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020 dinihari. Dia ditangkap terkait kasus prank bantuan sembako berisi sampah kepada para transpuan.
4. Ferdian Paleka Kena Bully di Tahanan, Polisi Diminta Tak Membiarkan
Video perundungan terhadap youtuber, Ferdiansyah alias Ferdian Paleka di tahanan Polrestabes Bandung tengah viral di media sosial. Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menyatakan perundungan tersebut tidak bisa dibenarkan.
