Alasan tvOne Putar G30S/PKI hingga Anak Aidit Sebut Film Itu Imajinasi

ILC tvOne 29 September 2020
Sumber :
  • Andry Daud/VIVA

VIVA – Berita terkait polemik soal Partai Komunis Indonesia (PKI) menyedot perhatian para pembaca VIVA sepanjang Rabu 30 September 2020. Perdebatan masalah ini hampir setiap bulan September muncul, juga bertepatan dengan peringatan Gerakan 30 September (G30S/PKI) 1965.

Diduga Wisatawan Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Netizen: Bikin Malu

Pembaca VIVA ternyata sangat tertarik menyimak penjelasan kenapa tvOne memutar kembali film Pengkhianatan G30S/PKi. Tak banyak stasiun televisi yang menyiarkannya. Mengenai penjelasan ini menjadi berita terpopuler pertama di VIVA.

Pembaca juga sangat tertarik dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Dia menjabarkan kenapa saat ini harus diwaspadai dan ditakuti akan kebangkitan kembali partai yang dilarang melalui TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 itu. Berita ini menjadi terpopuler kedua.

Di luar masalah PKI, terpopuler ketiga di VIVA ditempati berita mengenai vandalisme yang dilakukan di salah satu musala di Tangerang. Musala itu dicoret-coret secara tidak senonoh. Hingga aparat keamanan mengejar pelaku dan berhasil meringkusnya. Pelaku adalah mahasiswa. 

Berita terpopuler keempat di VIVA, kembali menyangkut masalah PKI. Kali ini, generasi ketiga atau cucu-cucu pahlawan revolusi yang meninggal tragis di Lubang Buaya dan cucu dari elit PKI, angkat bicara. Mereka bercerita bagaimana pengalaman dan resolusi ke depannya menyangkut masalah ini. Apa yang mereka ceritakan, bisa dibaca di laman VIVA.

Sinopsis Film Kupu-Kupu Kertas, Kisah Cinta Amanda Manopo Terhalang Konflik NU dan PKI

Masih menyangkut masalah PKI. Kali ini, anak mendiang Ketua CC PKI Dipa Nusantara Aidit yakni Ilham Aidit, menyinggung masalah film G30S/PKI. Yang bagi dia banyak di luar fakta dan hanya imajinasi si pembuatnya, Arifin C Noer. Berita ini nangkring diurutan kelima terpopuler di VIVA.

Berita-berita terpopuler tersebut kami rangkum dalam round up. Berikut lima berita terpopuler pilihan pembaca VIVA selama Rabu 30 September 2020:

1. tvOne Beberkan Alasan Putar Film G30S/PKI
tvOne putar film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI

Stasiun televisi tvOne kembali menayangkan film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI yang akan disiarkan Rabu 30 September 2020 malam. Bagi masyarakat yang akan menyaksikan bisa dilihat di televisi maupun streaming.

Direktur Program dan Sport tvOne, Reva Deddy Utama, mengatakan, alasan pemutaran film ini untuk mengobati rindu warga akan film tersebut.

Selengkapnya baca di sini.

2. Gatot Nurmantyo Ungkap Alasan Ketakutannya Akan Kebangkitan PKI
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Mantan Panglima TNI yang juga presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (Purn) TNI, Gatot Nurmantyo, mengungkapkan alasan ketakutan KAMI akan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau komunisme gaya baru. 

Lanjut di sini.

3. Pelaku Vandalisme di Musala Tangerang Ternyata Mahasiswa
Aksi vandalisme di Musala Tangerang
Polisi berhasil membekuk pria berinisial  S (18 tahun), pelaku vandalisme di Musala Darussalam Perumahan Elok, Gelam, Pasar Kemis, Tangerang. Dia diketahui merupakan seorang mahasiswa.

Selengkapnya baca di sini.

4. Cucu-cucu Pahlawan Revolusi dan Elite PKI Bicara soal Sejarah
Sejarah peristiwa 30 September 1965 dipandang berbeda oleh cucu jenderal yang meninggal dalam peristiwa itu, maupun cucu orang yang dituding terlibat sebagai dalang gerakan itu.

Meski begitu, generasi ketiga dari kedua belah pihak sama-sama mengatakan "tak mau mewarisi konflik".

Nah lanjutkan membaca anda di sini.

5. Putra DN Aidit: Film G30S/PKI Bukan Sejarah, Imajinasi Arifin C Noer
Putra Almarhum DN Aidit, Ilham Aidit
Putra tokoh PKI DN Aidit, Ilham Aidit, menyebut film Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI bukan merupakan film sejarah, juga bukan film dokumenter. Film tersebut, kata dia, sepenuhnya imajinasi sutradara Arifin C Noer, yang ketika menggarap film tersebut berdasarkan pesanan rezim yang berkuasa, orde baru.

Lebih lanjut baca di sini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya