Tips Puasa Aman dan Nyaman Bagi Pengidap Diabetes

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Puasa Ramadhan dapat dilakukan oleh siapa pun, meski tengah mengidap penyakit kronis seperti diabetes. Kendati demikian, berpuasa bagi pengidap diabetes perlu aturan yang tepat agar gula darah tetap stabil. Seperti apa?

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Dituturkan pakar kesehatan sekaligus Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, kondisi diabetes tetap diperbolehkan puasa, namun dengan memantau kadar gula darah.

Untuk itu, Ari menekankan perlunya ada alat mengecek gula darah mandiri di rumah serta stok obat-obatan bagi pengidap diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Kalau ada alat cek gula darah, boleh cek aja. Paling tidak sebelum puasa, sudah tahu posisi kita hari ini bagaimana," tuturnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, baru-baru ini.

Di kesempatan berbeda, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Johan Purwoto,Sp.PD-KEMD, menyebut bahwa pengidap diabetes harus memperhatikan jenis karbohidrat yang dikonsumsinya. Selain itu, sumber serat dan vitamin harus tetap dikonsumsi agar memberikan kestabilan gula darah.

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

"Makan roti gandum, nasi merah khususnya dengan diabetes atau gula darah tinggi. Makan sayur dan buah juga sehingga penyerapan bertahan dan gula darah bisa stabil," ungkapnya.

Dengan penyerapan yang lebih lama, makanan yang dikonsumsi bisa menjadi energi bagi pengidap diabetes saat berpuasa. Namun, untuk berbuka puasa, pengidap diabetes dianjurkan memilih jenis asupan yang bisa langsung meningkatkan gula darah.

"Buka puasa baru makan manis tapi kurma dan jus buah, itu dibutuhkan segera. Karena takjil bikin gula darah langsung naik," jelas Johan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya