Catat, 4 Kondisi Ini Bisa Memicu Produksi ASI Ibu Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui.
Sumber :
  • U-Report

VIVA –Ketika bulan Ramadhan, ibu menyusui sering dilanda kekhawatiran terkait kecukupan produksi ASI yang dibutuhkan si buah hati. Padahal hal ini bisa diatasi dengan melakukan sejumlah persiapan. Sehingga walaupun tengah berpuasa, namun kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi tetap terjaga.

Puasa Selesai, Saatnya Panaskan Ranjang dengan Gaya Baru Ini!

Spesialis anak sekaligus konselor laktasi, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., IBCLC, menyampaikan, setidaknya ada empat kondisi yang bisa memicu produksi ASI seorang mamsi atau ibu menyusui. Apa saja? 

"Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin, karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI. Cara menyusui yang optimal justru dimulai di 1-7 hari awal bayi lahir," ujarnya saat acara HUT ASIMOR ke-1 bertajuk FESTIVAL 100% ASIMOR, yang digelar virtual, Jumat 30 April 2021. 

Haram Hukumnya Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri, Ini Penjelasannya

Dokter Wiyarni menambahkan, di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayi tidak dipisahkan, sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu, si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI, dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu. 

Kemudian kondisi yang kedua adalah, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi ibu menyusui secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat, maka tubuh akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.

Arab Saudi dan UAE Tetapkan Idul Fitri Jatuh pada Rabu 10 April 2024

"Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi, sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi. Tidak benar kebiasaan menyusui secara terjadwal, karena itu hanya akan menghambat produksi ASI," tutur dia. 

Kondisi ketiga, kata Wiyarni adalah, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui.

Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik. Jika perlu, menurut Wiyarni, ibu menyusui juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga produksi ASI.

"Puasa jangan menjadi halangan bagi ibu menyusui. Silakan berpuasa dan tetap menyusui dengan memenuhi gizi yang seimbang, dan jangan lupa banyak minum," kata dia. 

"Kalau ibu berpuasa tetapi asupannya baik lalu dibantu dengan mengonsumsi suplemen, maka tidak ada penurunan kualitas ASI. Bahkan kadar vitamin dalam ASI bisa meningkat," ujar dr. Wiyarni Pambudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya