Seribuan Alumni Santri Dilatih Jadi Developer Properti Selama Ramadhan

Ilustrasi pendidikan santri.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Guna menggenjot kualitas sumber daya manusia nasional menjadi wirausaha di sektor properti, PT Bank Tabungan Negara Tbk terus mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat. Khusus di bulan suci Ramadhan ini, pelatihan dilakukan kepada ribuan alumni santri pondok pesantren yang ada di Indonesia.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Pelatihan tersebut dilakukan BTN bekerjasama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Pelatihan dilakukan secara online maupun offline kepada para alumni pondok pesantren dan penggiat ekonomi Islam.  

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury pun telah mendatangani nota kesepahaman BTN dengan NU Circle tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Riset di Bidang Perumahan di Jakarta, Senin 11 Mei 2020.

Backpacker ke 20 Negara, Siswa IDN Si Jago IT Berbagi Ilmu kepada Mahasiswa di Arab Saudi

“Kami mengharapkan, BTN Santri Developer ini dapat menjadi motor ekonomi di pedesaan atau kota kecil khususnya di bidang perumahan, sehingga ke depan, Insya Allah mendukung keberhasilan program Pemerintah dalam penyediaaan perumahan,” ujar Pahala. 

Dalam pelatihan ini, NU Circle dan IAEI mendorong anggotanya untuk mengikuti pelatihan online tersebut sebagai tahap awal dan membuka perspektif untuk menjadikan profesi developer sebagai salah satu pilihan.

Pentingnya Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Santri

Adapun pendaftaran pelatihan online dan offline bidang usaha properti tersebut dibuka sejak 27 April -9 Mei 2020. BTN Santri Developer pun diminati 1.673 alumni santri  dari berbagai daerah di pulau Jawa atau lebih besar dari target yang dipasang yaitu sekitar 999 peserta.

Para alumnus pondok pesantren yang terjaring pelatihan tersebut minimal berusia 23 tahun.  Adapun pelatihan ketrampilan bidang perumahan terdiri dari dua tahap, yaitu pelatihan online selama periode 11- 16 Mei 2020, dan juga pelatihan offline yang akan dilakukan usai masa penanganan COVID-19 selesai. 

Para peserta yang sudah menyelesaikan kedua tahap pelatihan tersebut akan mendapatkan sertifikat khusus. Materi pelatihan online di antaranya adalah Tantangan Ekonomi Indonesia dan Peran Sektor Perumahan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani.

Materi lainnya yang juga berbobot adalah mengenai kewirausahaan Islam yang akan diajarkan Rais Syuriah PBNU KH Masdar F Mas’udi. Dan juga materi mengenai Kebijakan Perumahan di Indonesia, yang akan disampaikan oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR Eko Heripoerwanto.

“Kami juga melibatkan pengembang untuk memberikan materi online atau pun pelatihan di lapangan secara langsung, agar para peserta mengetahui bagaimana manajemen proyek perumahan dan bagaimana menjadi developer yang sukses,” kata Pahala.

Sementara pelatihan offline atau pelatihan langsung diselenggarakan selama tujuh hari penuh dengan pemberian materi di kelas selama lima hari. Sehari kunjungan ke lapangan (salah satu perumahan yang dekat dengan lokasi pelatihan) dan sehari untuk workshop.  

Saat pelatihan langsung tersebut, nantinya peserta akan diperkaya ketrampilan mendasar untuk memulai proyek perumahan, mulai dari penyusunan anggaran, rencana bisnis, strategi pemasaran, manajemen proyek dan tata cara pembebasan lahan perizinan, serta pembebasan lahan.

Semua materi pelatihan offline akan diajarkan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN, yang memang sudah berpengalaman memberikan pelatihan kepada para developer muda dan mencetak wirausaha developer.

“Materi yang diberikan HFC meliputi empat pilar yaitu land, legal, finance dan skillset , empat pilar tersebut penting untuk menjadi developer properti yang kompeten,” kata Pahala.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya