- VIVA/Irfan (Makassar)
VIVA – Berburu panganan sebagai pelengkap menu berbuka puasa tentu menjadi aktivitas rutin setiap sore selama Ramadhan bagi umat Islam.
Sejak masuknya Ramadhan Senin malam lalu, beragam macam kuliner dijajakan di pinggir jalanan, dan menjadi keberkahan tersendiri bagi para penjual jajanan, karena dagangan mereka cepat laris manis.
Tak terkecuali di Kota Makassar. Sejumlah titik tiba-tiba berubah jadi pasar kuliner, seperti di kawasan Toddopuli Raya dan sekiranya. Namun, ada satu menu berbuka puasa yang seakan tak lengkap rasanya jika ia tak ada, yakni pisang ijo.
Sepintas pisang ijo mirip kue dadar gulung pada umumnya. Bahkan, pisang ijo sebenarnya hampir ada di semua daerah. Khusus di Makassar, pisang ijonya memang beda.
Mau pembuktian, yuk, kita simak penuturan Iin Wahyuni, seorang ibu rumah tangga di Makassar, yang juga cakap membuat pisang ijo.
Dia menyebut, pisang ijo ala Makassar cara pembuatannya hampir semua ibu-ibu tahu, karena bahan dan alat pembuatannya juga sama.
Iin menjelaskan, terlebih dahulu siapkan bahan-bahan di antaranya pisang kepok, kemudian tepung beras atau tepung terigu serta tepung maizena dan pasta atau pewarna makanan pandan.
"Alat yang kita gunakan khusus wajan dadar ya, sehingga memudahkan pembentukan selimut yang sudah dicampuri pasta pandan untuk membungkus pisangnya. Sausnya sendiri dari tepung meizena, gula dan sedikit air," tutur ibu dua anak itu.
Nah, untuk menambah khas pisang ijo ala Makassar, Iin melanjutkan, ditambahkan sirup DHT, produk asli dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pemanis tambahan pisang ijo di luar Makassar, dia menyebut, biasanya hanya menggunakan sirup biasa.
"Sirup DHT ini hanya di Sulsel sepertinya. Kalau biasanya warga Sulsel yang berada di luar, mesti pesan dari sini dulu, karena di luar, susah didapatkan. Sirup inilah yang menambah cita rasa khasnya pisang ijo ala Makassar," terang Iin.
Sebentar lagi berbuka. Jika sedang di Makassar, jangan lupa uber pisang ijo ala Makasssarnya, ya.
