- http://informasi-fantastis.blogspot.co.id/
VIVA – Rasa cemburu bisa saja terjadi pada hal-hal sepele yang dilihat sehari-hari, seperti iri kenapa teman selalu bisa berlibur, atau saat teman kerja sukses sementara anda tidak padahal melakukan hal yang sama.
Rasa cemburu merupakan hal wajar sebagai bagian dari menjadi manusia. Pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan ketika merasa cemburu. Dan berikut ini cara menghadapi rasa cemburu baik dalam kehidupan pribadi ataupun profesional dan kehidupan sosial dilansir Womans Day, Jumat 22 Februari 2019.
Ketahui makna cemburu
"Cemburu dan iri adalah dua cabang di pohon yang sama. Cemburu mengandung sedikit lebih banyak rasa takut, iri sedikit lebih benci,” kata psikolog Kate Balestrieri.
Sebagai contoh, cemburu pada teman yang menghabiskan waktu dengan kelompok baru karena takut itu artinya persahabatan tak akan sepenting mereka. Tapi iri muncul misalnya saat teman dapat promosi sementara Anda tidak.
Coba teknik berhenti berpikir
Pernahkah merasakan di dalam otak terdapat banyak percakapan monolog dengan jutaan teori tentang siapa yang salah? Tak ada bedanya di sini. Pikirkan teknik berhenti yang bisa seperti mengatakan “Stop" pada diri sendiri dengan kencang. Hal ini bisa memberi kesempatan untuk otak kembali berpikir jernih.
Periksa fakta
Ketika sudah tidak emosional, waktunya memeriksa fakta yang ada dan apa yang otak katakan pada Anda. Apa yang kamu percayai? Mungkin jika pasangan keluar dengan teman mereka, Anda punya kepercayaan bahwa mereka tidak ingin menghabiskan waktu dengan anda.
Tapi bukan itu faktanya, itu interpretasi. Jujurlah pada apa yang Anda tahu dan tidak, dan kisah dalam otak akan mulai mengatakan untuk mengisi kekosongannya.
Ketahui apa yang mengganggu
Terkadang cemburu adalah sinyal merah yang artinya sesuatu benar-benar tidak benar dalam hubungan, itu sebabnya penting untuk tidak hanya melepas emosi dan menguburnya. Tapi terkadang cemburu ada kaitan dengan apa yang terjadi pada anda di masa lalu, dan hal itu juga perlu digali.
"Itu bisa jadi sebuah pernikahan yang tidak berjalan baik di masa dewasa tapi itu bisa kembali dalam perkembangan masa awal kanak-kanak di mana ada ketakutan ditelantarkan," kata Lisa Bahar, terapis pernikahan dan keluarga.
Untuk sesaat coba uraikan apa yang baru dan lama. Tapi jika cemburu adalah isu berulang, penitng melakukan terapi, refleksi.
Belajar dan buat perubahan
"Rasa cemburu dan iri bisa jadi komunikator yang baik di mana kita butuh untuk melangkah di kehidupan diri sendiri, dan itu bisa berarti bisa selangkah naik secara emosional, fisik, keuangan, pendidikan dan profesional," kata Balestrieri.
Itu artinya menanamkan lebih dari diri kita dalam kehidupan sosial jadi kita tidak sakit hati pada pasangan, atau menemukan proyek kreatif yang menarik kita jadi prestasi teman tidak akan terasa seperti mengabaikan kita.
Atau menjauh dari media sosial jika itu membawa emosi negatif. Intinya, kita tidak bisa mencegah rasa cemburu timbul atau tahu pasti apa yang kita inginkan dari orang lain. Tapi kita bisa mengendalikan reaksi dan membuat perubahan perilaku.
