- VIVAlife/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Sudah "kenyang" mengendarai Ertiga manual di padatnya jalanan ibu kota, kini VIVA.co.id berkesempatan menjajal yang versi matik. Jalanan macet menuju Taman Safari Bogor dipilih sembari berwisata bersama keluarga.
Secara tampak luar, tentu tak ada yang berbeda antara Ertiga manual dan versi matik. Namun, mengendarai versi matik tentu tak akan menguras tenaga. Tinggal injak rem dan gas saja, mobil "ngacir".
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) seperti mengerti benar kebutuhan keluarga Indonesia akan mobil keluarga yang ideal. Mobil Ertiga matik ini seakan menjadi bukti nyata dari slogan Suzuki Ertiga "Lebih Mengerti Keluarga".
Dengan adanya transmisi otomatis seakan membuktikan Ertiga matik tipe GX ini menjadi kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) paling ideal untuk keluarga. Inilah mobil yang mengutamakan kenyamanan dan kemewahan sebuah mobil keluarga.
Fitur-fitur Ertiga matik tidak berbeda dengan varian Ertiga sebelumnya. Ertiga matik dilengkapi pula dengan beberapa fitur-fitur andalan yang mengandung unsur aman, mewah, irit bahan bakar, dan tentunya nyaman.
Aspek aman atau safety itu terlihat jelas dari senjata yang ditanamkan seperti dual SRS Airbag pada pengemudi dan penumpang depan, Side Impact Beam, Anti Lock Braking System dan Electronic Brake Force System (ABS dan EBD), Collapsible Steering Column dan safety belt untuk 7 penumpang.
Sementara itu, kemewahan terlihat dari desain interior. Dasbor dan ruang interiornya dibuat dari bahan berkualitas dengan dominasi warna beige yang elegan. Selain itu, kabin terlihat luas dengan sistem audio yang dapat dikontrol lewat kemudi.
Soal konsumsi bahan bakar, Suzuki Ertiga matik menggunakan mesin generasi terbaru Suzuki K14B yang ringan dan bertenaga, ditambah lagi dengan adanya teknologi Variable Valve Timing (VVT) dan Multi Point Injection (MIP). Menariknya, mobil ini tetap bertenaga, meski irit bahan bakar. Mampu tembus 19 km/liter di jalan tol.
Untuk kenyamanan, Ertiga matik memiliki monocoque body yang kokoh, one touch action pada kursi di baris ke-2 yang dapat digeser hingga 240 mm, sehingga ruang penumpang lebih besar dan dengan sandaran tangan untuk kenyamanan penumpang di baris kedua.
Anak-anak pun bisa bergerak lebih leluasa, dan ditambah dengan ruang bagasi yang luas dapat membawa barang-barang yang banyak. Juga dilengkapi dengan AC Double Blower.
Ertiga matik memakai transmisi otomatis konvensional 4-speed. Meski tanpa pilihan mode manual, pengemudi tetap dapat mengoptimalkan tenaga mesin ke roda dengan baik. Tersedianya pilihan L (low) sebagai wakil dari rasio gigi 1, ada 2, 3 dan D sebagai rasio gir tertinggi.
Hasilnya, efek engine brake tetap dapat dilakoni saat di jalan menurun yang panjang. Mobil ini juga dibekali tombol overdrive dan free lock yang membuat mobil bisa didorong saat parkir paralel.
Respons mobil di putaran bawah memang tergolong lambat. Namun, ketika sudah di putaran tengah ke atas reaksinya lebih cepat. Catatan waktu terbaik yang dapat diraih untuk akselerasi 0-100 km/jam 13,9 detik.
Tidak adanya perubahan pada geometri suspensi pada Ertiga matik membuat mobil ini punya bantingan empuk dan handling yang baik. Inilah salah satu aspek keunggulan Ertiga dibanding rival sekelasnya.
Mobil ini juga hadir dengan gril baru dan garnish di pintu belakang yang berbalut krom. Keduanya membuat Ertiga matik ini terlihat lebih elegan dan mewah. Sisanya, sama dengan tipe sebelumnya.
Unit penyejuk udara kedua ini juga terdapat di langit-langit Ertiga. AC Double Blower ditutup oleh plafon, hanya terlihat cover panel dan kisi-kisi saluran udara saja. AC untuk penumpang baris ke-2 dan ke-3 ini memiliki 3 percepatan low, medium, dan high.
Dengan kesempatan menjajal versi matik ini, dapat disimpulkan jika untuk kenyamanan berkendara di jalanan ibu kota, jenis ini lebih disarankan dibanding yang manual. (art)
Satu Lagi Mobil Buatan Indonesia yang Laris di Pasar Ekspor
Sampai Februari 2017, ekspor Ertiga mencapai 9.000 unit.
