Sinyal 'Ganti Presiden' Ditunggangi hingga Demokrat Sindir Kubu Jokowi

Spanduk HTI dukung aksi 2019GantiPresiden
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Gerakan #2019gantipresiden dianggap sebagian kalangan ditunggangi oleh penumpang gelap. Salah satunya adalah Hizbut Tahrir Indonesia dan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Walau para penggiat deklarasi menolak dikait-kaitkan dengan mereka, namun keberadaan kedua organisasi itu dianggap melekat dalam tiap aksi dan deklarasi tagar tersebut.

Hal itu diungkapkan Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi. Analisis itu dikatakan karena pola model kampanye yang digunakan mirip-mirip dengan apa yang dilakukan di Suriah.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

Berita ini menjadi kabar paling populer di laman VIVA, sepanjang Senin 10 September 2018.

Kabar terpopuler kedua datang dari arena olahraga. Yakni seputar isu merapatnya Zinedine Zidane ke Manchester United. Isu tersebut makin santer, di mana Zidane dikabarkan bakal segera menggantikan posisi Jose Mourinho di kursi manajer MU.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

Rumor makin kuat setelah terungkap sebuah fakta, Zidane telah merunut daftar pemain yang ingin dibawanya ke MU. Setidaknya, ada empat pemain yang diharapkan Zidane bisa direkrut MU.

Berita tak kalah populer yakni seputar sindiran Demokrat untuk koalisi petahana. Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyindir Erick Thohir yang menjadi ketua tim kampanye nasional Jokowi (TKN). Menurutnya, terlalu banyak superstar dalam TKN Jokowi.

Berikut lima berita terpopuler di VIVA sepanjang Senin 10 September 2018:

1. 5 indikasi #2019GantiPresiden Ditumpangi Penumpang Gelap

Spanduk HTI dukung aksi 2019GantiPresiden

Para penggiat aksi dan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden menolak dikait-kaitkan dengan Hizbut Tahrir Indonesia dan Negara Islam Irak Suriah atau ISIS. Namun faktualnya, keberadaan isu yang berkaitan dengan kedua organisasi itu tetap melekat dalam setiap aksi dan deklarasi tagar tersebut.

Analisa itu disampaikan oleh Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi. Apalagi, kata dia, model kampanye yang digunakan mirip dengan apa yang dilakukan di Suriah yang kemudian membelah publik dan menciptakan peperangan yang berlarut-larut di Suriah dan juga Irak.

Muradi menuturkan, ada lima indikasi mengapa gerakan #2019GantiPresiden ditunggangi penumpang gelap yang mengancam NKRI yakni pertama, meski sebagian presidium #2019GantiPresiden adalah pegiat partai, dan partai mereka telah resmi mengusung bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden. Namun masih enggan untuk diasosiasikan dengan pasangan tersebut.

"Hal ini mengindikasikan bahwa ada agenda yang berbeda antara kader partai tersebut dengan gerakan tagar ganti presiden," kata Muradi, melalui keterangan tertulis, Minggu, 9 September 2018.

Kedua, lanjutnya, aksi dan deklarasi tagar ganti presiden diidentikkan sebagai gerakan agama atau setidaknya berbasis dengan agama tertentu dengan menjadikan rumah ibadah sebagai bagian dari kampanye tagar ganti presiden. Gerakan tersebut selalu mengasosiasikan pemerintah anti agama tertentu meskipun misalnya capres petahana menjadikan ulama sebagai cawapresnya.

"Artinya secara politik, bukan hanya tidak mengingingkan bakal calon yang diusung para anggota presidium tersebut, tapi juga menganggap bahwa ulama yang diusung oleh petahana sebagai figur yang tidak diinginkan." Baca Selengkapnya.

2. Zidane Minta MU Datangkan 4 Pemain Sebelum Gantikan Mourinho

Gelandang Real Madrid, Toni Kroos

Hingga kini, isu merapatnya Zinedine Zidane ke Manchester United masih berkembang. Usai menyatakan akan kembali melatih dalam waktu dekat, Zidane makin kencang diberitakan segera menggantikan posisi Jose Mourinho di kursi manajer MU.

Rumor ini makin kuat setelah terungkap sebuah fakta, Zidane telah merunut daftar pemain yang ingin dibawanya ke MU. Setidaknya, ada empat pemain yang diharapkan Zidane bisa direkrut MU.

Seperti dilansir Daily Mirror, Zidane mau membawa Toni Kroos, Thiago Alcantara, James Rodriguez, dan Edinson Cavani, saat gabung ke MU.

Kroos dan James menjadi dua pemain yang sudah bekerja sama dengan Zidane. Dan Kroos adalah salah satu pemain kesayangan Zidane selama menangani Real Madrid.

Kemampuan Kroos dalam menyeimbangkan permainan dari lini tengah, sangat cocok dengan skema Zidane. Terlebih, MU sudah lama mengincar Kroos. Hadirnya Zidane, diharapkan bisa merayu Kroos untuk gabung ke MU.

Andai gabung, Zidane juga bisa saja menahan kepergian Paul Pogba. Baca Selengkapnya.

3. Demokrat: Kubu Jokowi Terlalu Banyak Superstar

Erick Thohir Timses Jokowi

Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyindir Erick Thohir yang menjadi ketua tim kampanye nasional Jokowi (TKN). Menurutnya, terlalu banyak superstar dalam TKN Jokowi.

"Dalam pilpres ini misal ada Erick Thohir, ada Jokowi, superstarnya terlalu banyak, enggak bisa. Superstar itu harus satu," kata Andi di kediaman SBY, Jakarta, Minggu malam, 9 September 2018.

Ia mencontohkan dalam koalisinya, superstarnya adalah Prabowo. Kalau di koalisi Jokowi, superstarnya ada Jokowi dan Erick Thohir.

"Yang mau dipilih yang mana? Yang perlu kita tahu superstar dalam pemilu ini adalah Prabowo, jadi dia lah superstarnya itu. Jadi jangan sampai ada pertemuan superstarnya itu banyak, enggak bisa," kata Andi.

Sebelumnya, Erick Thohir didapuk sebagai Ketua TKN Jokowi. Erick dipilih di antara nama yang beredar seperti Najwa Shihab dan Chairul Tanjung. Baca Selengkapnya.

4. Ahmad Dhani: Cukup Saya Apple to Apple dengan Erick Thohir

Ahmad Dhani.

Bakal Calon Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan nama-nama tim suksesnya. Jokowi menunjuk Erick Thohir sebagai ketua tim kampanye nasional. Di kubu sebelah yakni Prabowo, menyodorkan mantan Panglima TNI Djoko Santoso sebagai ketua kampanyenya.

Sosok Erick Thohir yang dianggap milenial ini tidak membuat kubu Prabowo gentar. Mereka menyebut bahwa sosok pemuda tim Prabowo-Sandi sangatlah banyak.

"Di tim kami itu ada 99 orang yang seperti Erick Thohir, termasuk saya. Jadi cukup saya yang apple to apple dengan Erick Thohir," ucap kader Partai Gerindra, Ahmad Dhani dalam diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin, 10 September 2018.

Pentolan grup band Dewa ini mengakui, sosok Erick Thohir memang cocok dan bagus dalam tim Jokowi-Ma'ruf.

"Mengkampanyekan Pak Jokowi itu berat, memang dibutuhkan sosok Erick Thohir. Saya tidak gentar ada dia di tim itu. Memang dibutuhkan Erick Thohir yang lebih dinamis. Tugasnya berat karena harus memilenialkan Pak Jokowi," kata mantan suami Maia Estianty itu. Baca Selengkapnya.

5. Selain Tekan Rem Lawan, Ini Ulah Eks Murid Valentino Rossi Lainnya

Aksi konyol Romano Fenati di Moto2

Romano Fenati kembali berulah lagi dalam balapan Moto2 San Marino yang berlangsung Minggu 9 September 2018. Pembalap Marinelli Rivacold Snipers Moto2 itu menekan tuas rem lawannya.

Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Marco Simoncelli itu, Fenati yang menduduki posisi 19 di klasemen berulah.  Kejadian bermula ketika Stefano Manzi dan Fenati terlibat pertarungan untuk posisi ke-12.

Keduanya pun bersenggolan, tak terima Fenati langsung menempel kembali Manzi. Kemudian ketika bersebelahan, Fenati menekan tuas rem Manzi hingga membuatnya kehilangan kendali.

Setelah kejadian itu, Manzi kemudian gagal menyelesaikan lomba. Pengawas balapan pun langsung memberikan Fenati bendera hitam atau didiskualifikasi dari seri ke-13 tersebut, serta dihukum dilarang membalap di 2 seri berikutnya.

Aksi konyol dari Fenati ini kian menambah panjang daftar kelakuan aneh dari pembalap dengan nomor 13 itu. Pada ajang Moto3 2015, Fenati pernah menendang Niklas Ajo.

Selain itu, dia jugan dengan sengaja mematikan motor Ajo di sesi kualifikasi GP Argentina. Baca Selengkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya