Miah Satinah

Dua Tahun Berjuang Melawan Kanker Payudara

VIVAnews - Setelah lebih dari satu minggu, pendarahan kanker di payudaranya belum juga diobati. Diatas tikar ukuran 2x4 meter, wanita paruh baya bernama Miah Satinah(40) warga  Jalan Kusnan No 25, Kotamadya Cirebon tampak tergolek lemas di ruang singgah RS Hasan Sadikin Bandung.

Sehelai kain selimut coklat menjadi salah satu alat baginya untuk menahan hawa dingin ubin yang terbuat dari keramik. Sementara
itu, Rosidin (44) suaminya, dengan setia dan telaten merawatnya meski rintih kesakitan Miah terdengar cukup membisingkan telinga .

Pendarahan pada bagian payudara sebelah kiri Miah, yang diakibatkan luka dari benjolan kanker, membuat pihak rumah sakit daerah Cirebon tidak sanggup untuk mengobati dan merujuknya ke RSHS Bandung.

Dengan berbekal kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Ia bersama suaminya Rosidin (44), memberanikan diri untuk pergi
ke kota kembang Bandung demi menyembuhkan penyakitnya yang diderita sejak dua tahun lalu.

Himpitan ekonomi dan ditambah jarak tempat tinggalnya yang cukup jauh, menjadi alasan utama baginya untuk menginap di ruang singgah rumah sakit. Namun karena berbelit-belitnya proses administrasi, harapan Miah dapat cepat diobati sirna sudah dari pikiranya.

"Sudah satu minggu istri saya disini, baru diperiksa darah saja belum ada tindakan pengobatan terhadap penyakitnya. Bahkan istri saya terpaksa menutupi pendarahan kanker di payudaranya dengan menggunakan pembalut wanita," keluh Rosidin.

Ayah dua anak itu menceritakan, dua tahun silam, istrinya sudah merasakan benjolan di sebelah kiri payudaranya. Namun karena  ketidak tahuan, pasangan suami istri itu tidak menyadari kalau benjolan tersebut merupakan tumor ganas.

"Kami baru mengetahuinya saat ada pengobatan gratis yang dilakukan oleh pihak puskesmas kelingling ke kampung saya. Mereka
langsung menyuruh untuk secepatnya diobati ke rumah sakit daerah," kisahnya.

Namun karena tidak memiliki biaya, Rosidin terpaksa menunda pengobatan istrinya. Apalagi saat itu usaha toko bangunan miliknya
baru saja gulung tikar. "Saya tidak menyangka bila akhirnya benjolan di payudara istri saya pecah dan menimbulkan pendarahan," tuturnya.

Setelah kejadian itu, Dia berusaha untuk mengobati istrinya dengan meminta bantuan aparat pemerintah setempat dengan dibuatkan  kartu jamkesmas atau yang lebih dikenal dengan askeskin.

Reporter: Sigit Zulmunir/Bandung

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Bea Cukai tindak ribuan batang rokok ilegal yang dikirim melalui jasa ekspedisi

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Tarif cukai yang naik secara terus menerus dinilai memberatkan pelaku usaha dan membuat rokok ilegal semakin subur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024