Bikin Film, Cheverly Siap Telan Banyak Ludah

Cheverly Amalia
Sumber :
  • VIVAnews/Beno Junianto

VIVAnews - Makin banyak orang muda berkecimpung di dunia film. Tidak hanya sebagai artis, tapi juga yang menyelami pekerjaan di balik layar, seperti sutradara film. Salah satunya adalah artis pendatang baru, Cheverly Amalia, yang tertantang menjadi sutradara.

Tak tanggung-tanggung, wanita yang wajahnya sering muncul di layar FTV ini rela menghabiskan dana hingga Rp3,5 miliar untuk produksi film barunya. Saat ditemui di Kuningan Village Futsal, Sabtu, 29 Mei 2010, Cheverly mengaku menggeluti pekerjaan sutradara diawali sejak dia memulai karirnya menjadi artis pada 2009 silam.

“Sebenarnya, awalnya nggak pengen jadi artis, tapi aku paksakan diri aku ikut audisi FTV. Ternyata, ada bagusnya. Aku bisa belajar memahami dunia sutradara dari kru-kru FTV dan juga sutradaranya. Dan, sampai akhirnya aku bisa menyutradarai film sendiri,” katanya bangga.

Sebagai pendatang baru, Cheverly mengaku puas bisa merasakan terjun di dunia sutradara. Meski bujet pembuatan filmnya membengkak Rp1 miliar lebih, Cheverly berharap hasil karyanya bisa diapresiasi masyarakat Indonesia.

Kini, Cheverly tengah menyelesaikan film 'London Virginia' yang akan dirilis sekitar September 2010. Film yang diproduksinya sejak 2009 dengan masa produksi 4-5 bulan ini banyak dibintangi oleh artis muda ternama seperti, Gading Marten, Sheza Idris, hingga Barry Prima.

Cheverly mengungkapkan, sebelum dibuat film perdana yang bergenre drama komedi remaja ini, Dia bersama krunya telah melakukan survei, mulai dari lokasi syuting hingga pemasaran. Bujet menggelembung jadi Rp3,5 miliar sebab beberapa adegan film berlokasi di luar negeri.

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Anies Ungkit Pilpres 2024 Banyak Catatan

Cheverly berharap film yang menceritakan tentang cita-cita, persahabatan, dan percaya diri ini bisa laku keras di pasaran. Ia mematok target 600 ribu penonton setiap bulan.

Bahkan, agar diakui sebagai sutradara, Cheverly menjalani kursus menjadi sutradara di Amerika selama satu bulan. Sertifikat yang didapat dari situ nantinya akan dijadikannya sebagai 'SIM' untuk menjadi sutradara. Menurutnya, di Indonesia seseorang baru diakui menjadi sutradara jika telah memiliki sertifikat.

“Tapi, aku bikin film ini bukan hanya untuk portofolio. Pembuatan film ini juga untuk belajar cari duit. Pokoknya sebagai pendatang baru di dunia ini, harus 'menelan ludah banyak-banyak', dengan harapan itu bisa menjadi yang lebih baik,” katanya mengibaratkan hujan kritik yang mungkin akan menerpanya nanti. (kd)

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memberikan keterangan pers di Puncak Perayaan Hari Konsumen Nasional di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 24 April 2024 [dok. Kemendag]

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini revisi Permendag No. 36/2023 terkait Kebijakan dan Peraturan Impor sudah berada dalam tahap h

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024