VIVAnews - Shia LaBeouf harus berurusan dengan polisi karena adu fisik dengan seorang pria pada Sabtu pagi lalu. Aktor yang naik daun berkat film 'Transformers' ini bertengkar hebat dengan seorang pria bernama Mark Mastro di luar bar Mad Bull Tavern di Sherman Oaks, California, AS.
Pertengkaran itu bermula ketika ada seorang wanita meminta tanda tangan LaBeouf. Tetapi, aktor ini justru meneriakkan kata-kata kotor pada wanita tersebut.
“Kekasih saya melihat Shia dan memberitahu saya kalau ia ingin berfoto bersamanya. Lalu, saya menghampirinya dan mengatakannya pada Shia secara sopan. Saya bahkan memanggilnya dengan sebutan Mr. LeBeouf," kata Mark Mastro, seperti dikutip dari Radar Online.
Mastro juga mengungkapkan bahwa LaBeouf tampak malas dan mengatakan ingin bersantai, dan menolak untuk berfoto. "Menanggapi hal itu, saya pun menjauh darinya."
Namun, di luar bar, Mastro dan temannya mencoba lagi untuk berbicara dengan aktor berusia 24 tahun itu. Ketika disapa, LaBeouf bereaksi dengan kasar dan mengeluarkan kata-kata kotor. Mark pun bereaksi keras dan itu memicu emosi LaBeouf. "Shia berbalik dan mengeluarkan sumpah serapah, dan aku hanya tertawa," katanya.
Situasi memanas setelah LaBeouf berlari dari mobilnya dan berusaha untuk memukul Mastro. Tetapi tidak berhasil karena dihalangi oleh petugas keamanan yang bertugas di sekitar bar.
Polisi yang sedang berpatroli dengan mobil melihat kejadian tersebut dan langsung memeriksa. Kemudian, LaBeouf ditarik lalu diamankan dan diborgol. Dalam hitungan menit, beberapa tambahan polisi juga datang ke tempat kejadian. Karena dalam keributan itu tak ada yang terluka, tidak ada yang dituntut dan ditahan.
Berurusan dengan polisi bukan kali pertama bagi LaBeouf. Ia pernah ditangkap atas dugaan mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2008 dan didakwa dengan pelanggaran pidana setelah ditemukan mabuk di apotek di Chicago pada tahun yang sama.
Baca juga: Misteri Sepatu Tak Terlihat
Lebih dari 92 Ribu NIK Warga DKI Bakal Dinonaktifkan Pekan Ini
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mulai mengajukan 92 ribu lebih nomor induk kependudukan (NIK) untuk dinonaktifkan Kemendagri.
