- Hancinema
VIVAnews - Beberapa waktu lalu, publik Korea dikejutkan dengan adanya dokumen yang ditulis tangan oleh artis Korea Jang Ja Yeon. Jang Ja Yeon tewas bunuh diri pada Maret 2009 lalu. Isi dokumen itu adalah tentang rasa marahnya karena ia dipaksa menjadi budak seks.
Dan hal itulah yang disinyalir membuat Jang Ja Yeon memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan tragis. Awal mula dokumen itu muncul adalah ketika pihak kepolisian menyita surat-surat dari seorang narapidana bernama Jeon. Ketika dokumen ini mulai dibicarakan media, kematian Jang Ja Yeon kembali diungkit-ungkit.
Bahkan, mereka mengangap dokumen itu sebagai salah satu bukti baru dalam kasus bunuh diri bintang 'Boys Before Flowers' tersebut.
Tetapi, pihak berwenang Korea mengklaim dokumen yang mengungkapkan penyebab kematian artis itu adalah palsu. Hal itu diungkapkan pihak Korea Forensik Nasional Servis yang melakukan penyidikan.
"Setelah membandingkan tulisan tangan Jang Ja Yeon dan tulisan Jeon. Hasilnya menunjukkan tulisan tangan dalam surat-surat ini tidak sama dengan Jang. Jang tidak menulis surat ini," kata perwakilan dari NFS, Yang Hoo Yeo seperti dikutip dari Channelnewsasia, Jumat 18 Maret 2011.
Seperti diberitakan sebelumnya, dikatakan dalam dokumen itu Jang Ja Yeon mengungkapkan rasa marahnya karena ia merasa ada eksploitasi dan pelecehan seksual yang dialami dirinya selama berkarir di dunia hiburan.
Dalam surat yang terdiri dari 250 halaman itu artis yang sempat menjalani perawatan selama setahun karena depresi ini mengatakan Jang Ja Yeon dipaksa melayani 31 pria.
Jang Ja Yeon dikenal setelah kemunculannya sebagai bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka websitenya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu. (pet)
Baca juga: Putra Mahkota Dunia Paling Diincar Wanita