- youtube
VIVAnews – Aktivitas anggota Brimob Gorontalo, Briptu Norman Kamaru, melonjak tajam setelah aksi 'gilanya' di YouTube menyedot perhatian publik. Undangan mengalir deras. Setiap hari, sejumlah stasiun televisi harus disambanginya satu per satu. Termasuk masuk dapur rekaman. Nyaris tak ada waktu untuk istirahat.
Norman bukan tidak menikmati popularitasnya. Tetapi dibandingkan kehidupan indah yang dinikmatinya saat ini, ia lebih memilih berlatih di lapangan sebagai anggota satuan Brimob.
“Soalnya (kalau jadi artis) dikejar-kejar terus,” katanya di sebuah acara musik di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa 12 April 2011.
Norman memang sudah hampir satu minggu berada di Jakarta untuk memenuhi undangan berbagai pihak yang penasaran dengan aksi joget dan nyanyi India lypsinc-nya di YouTube. Namun hawa Jakarta rupanya tak membuat betah polisi muda kelahiran 1985 ini. Ia tetap lebih senang tinggal di Gorontalo.
“(Lebih enak di) Gorontalo, tugasnya sekalian (di satu tempat). Kalau di sini enggak. Habis dari sini, ke sana, lalu ke sana lagi. Jadi lebih capek,” ujar bungsu dari tiga bersaudara yang nyaris terkena demam akibat kelelahan memenuhi berbagai undangan di ibukota. Ia pun terpaksa minum banyak vitamin selama di Jakarta, untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap bugar.
Acara yang terlalu banyak bahkan membuat Norman kehabisan baju seragam. Oleh karena itu, hari ini ia meminjam seragam polisi milik kawannya. Tampak nama ‘Jr Raito’ yang tertera di baju dinas itu, bukan namanya sendiri. “Saya nggak nyangka akan (banyak acara) kayak gini. Saya cuma bawa empat baju. Ini nunggu dibuatin baju lagi,” tutur Norman.
Norman memang selalu mengenakan seragam dinas selama menghadiri berbagai acara undangan di ibukota. “Ini kan panji saya. Itu jati diri saya,” katanya. Yang unik, ke mana pun Norman pergi, ia selalu didampingi Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
“Mabes Polri kan memfasilitasi. Ini bagian dari program kemitraan dengan masyarakat,” kata Boy beralasan. Ia berharap, sosok Norman dapat menampilkan jati diri anggota Polri yang ideal di mata masyarakat. Boy juga mengatakan, minggu depan Norman harus kembali ke Gorontalo karena yang bersangkutan sudah memenuhi berbagai undangan di Jakarta.
Soal beasiswa yang diterima Norman untuk kuliah di Jakarta, Boy menyerahkan hal itu kepada pimpinan. “Pemindahan tugas itu keputusan pimpinan (Polri),” terangnya. Apapun, Norman tampaknya tidak keberatan kembali ke Gorontalo
Terlebih, ia mengatakan tidak dapat sepenuhnya menikmati fasilitas yang ia dapatkan di Ibukota. Misalnya, Norman mengaku tidak dapat tidur di kasur hotel tempatnya menginap. “Nggak biasa tidur di ranjang,” katanya. Alhasil, ia pun memilih tidur di sofa hotel. (umi)