- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Baru-baru ini, aktris sekaligus bintang iklan, Atiqah Hasiholan mendapat peran yang cukup menantang. Dia berperan menjadi salah satu warga Suku Bajo, salah satu suku yang memiliki keunikan tersendiri di Indonesia dalam film 'The Mirror Never Lies'.
Dia mengaku sempat mengalami kesulitan saat memainkan peran tersebut. ''Dialeknya cukup sulit. Baik intonasi ataupun kata-katanya sulit. Aku kesulitan, kayak gimana sih dialek Bajo itu,'' ujar Atiqah saat ditemui di FX, Senayan, Jakarta, Selasa 26 April 2011.
Namun, Atiqah tidak menyerah. Proses pembuatan film yang diambil di tengah-tengah kehidupan suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara itu dia pergunakan sebaik-baiknya untuk belajar. Di samping itu, dia mengambil masyarakat lokal untuk dijadikan kru. ''Di sana orangnya sangat menyenangkan. Mereka sangat open, nggak banyak basa-basinya, makanya cepat akrab,''.
Selain persoalan dialek, perempuan kelahiran Jakarta 3 Januari 1982 itu mengaku tidak ada masalah. Bahkan, dia mengatakan begitu menikmati suasana alam dan kehidupan laut Suku Bajo.
''Aku memang suka laut. Saat nyelam underwater ke bawah air tanpa nafas, jadi harus di-retake, muka tuh kayaknya darah udah nggak ada. Matanya perih banget karena nggak terbiasa. Itu tantangan banget,'' jelasnya.
Dalam film karya sutradara muda Kamila Andini ini, Atiqah memerankan tokoh Tayung, seorang ibu dari gadis Bajo bernama Pakis. Tayung sendiri sering mengalami konflik dengan anaknya, terlebih ketika sang suami sekaligus ayah dari Pakis dinyatakan hilang di lautan.
Film ini rencananya akan diputar di bioskop secara serempak pada 5 Mei 2011. (art)
Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini
Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.
