- corbis.com
VIVAnews - Hampir setiap wanita selalu ingin melindungi janin dalam kandungannya saat hamil. Mereka berupaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi. Namun ,tidak demikian dengan mantan supermodel Carla Bruni. Istri dari Presiden Nicolas Sarkozy ini mengaku muak dengan kehamilannya.
Bruni ingin buah cintanya dengan Sarkozy segera lahir. Ia tak sabar menanti kelahiran sang jabang bayi. Ia ingin sekali mencicipi setenggak wine dan menghisap sebatang rokok.
"Sejujurnya, saya tidak tahan lagi, aku menghabiskan sebagian besar waktu hanya duduk dan berbaring. Aku tidak bisa minum atau merokok lagi. Aku ingin sekali anak ini segera lahir,” kata Bruni pada surat kabar Prancis Le Parisien, seperti dikutip laman She Knows.
First Lady Prancis ini sebelumnya sudah memiliki Aurelien, anak dari hubungan sebelumnya. Dan buah cintanya dengan Sarkozy diperkirakan akan lahir Oktober tahun ini. Meski begitu, Bruni ingin anak dalam kandungannya itu lahir lebih awal.
"Aurelien tiba tepat waktu, ini berarti aku bisa menunggu lama, tapi aku benar-benar ingin anak ini segera keluar," katanya.
Saat bayinya lahir nanti, Bruni tidak ingin anaknya menjadi sorotan media. Bruni pun bersumpah tak akan mengeskpos anaknya ke media.
Wanita pertama Prancis ini pun bersikukuh mengatakan tidak akan pernah membiarkan sorotan kamera mengabadikan momen kelahiran bayinya. Supermodel asal Italia yang sempat menjadi penyanyi ini mengaku trauma karena kesalahan serius yang pernah dilakukan terhadap anaknya terdahulu. Satu kali dia pernah membiarkan anaknya yang berusia sepuluh tahun dari pasangan sebelumnya terkena silau sorotan media.
Hal ini terjadi ketika ia mengunjungi situs arkeologi , Petra di Yordania. Saat itu, Bruni masih menjalin kasih dengan Sarkozy sebelum badai pernikahan mereka terjadi pada 2008.
Nyonya Bruni mengatakan, hingga kini dia belum tahu jenis kelamin sang jabang bayi, laki-laki atau perempuan. (umi)
2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer
Transgender Thailand Parida Kerayuphan dan Kantong Passarapon meminta pembebasan tugas dinas wajib militer.
