- Beno/VIVAnews
VIVAnews - Sibuk sebagai presenter yang sukses membawakan program acara 'Bukan Empat Mata' membuat Tukul Riyanto atau dikenal dengan nama Tukul Arwana tidak memiliki banyak waktu memperhatikan kesehatannya. Meski begitu, Tukul tetap memiliki trik khusus menjaga kondisi tubuhnya agar selalu fit.
“Selalu berfikir positif dan mencintai pekerjaan, mungkin itu salah satu cara saya menjaga kesehatan. Saya nggak minum vitamin, tapi cukup memberi kepada orang lain. Itulah yang membuat saya tetap sehat,” ujar Tukul Arwana saat ditemui di Bellagio Boutique Mall, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat 4 November 2011.
Untuk urusan menjaga kesehatan, Tukul juga selalu menggunakan feeling-nya dalam mengatur segala kegiatannya termasuk waktu istirahatnya. Namun, untuk urusan makanan, Tukul mengaku bukan tipe orang yang terlalu selektif memilih menu. Ia pun merasa lidahnya cocok dengan menu-menu tradisional khas Indonesia.
“Kalau untuk urusan membagi waktu, kami main feeling, waktunya istirahat ya istirahat, makan ya makan. Sesuaikan dengan kondisi badan aja. Kalau untuk makanan, telur mata sapi, goreng-gorengan saya juga seneng. Jadi nggak harus banyak, yang penting sedikit tapi bagus," ujarnya.
Pria kelahiran Perbalan, Purwosari, Semarang ini juga memiliki kisah unik di balik namanya. Sejak lahir, ia diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang dikenal sekarang. Karena ia sering sakit, namanya pun ditambah kata "Tukul" menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, setelah namanya diubah demikian, ia menjadi jarang sakit. Ia pun akhirnya akrab dipanggil Tukul.
Hingga saat ini pun, Tukul mengaku, tidak pernah rutin melakukan medical check up untuk menunjang kesehatannya. Dia mengaku, lebih banyak memberi kepada orang lain akan lebih baik dan bisa membuat tubuhnya tetap sehat.
“Nggak, saya nggak pernah check up, saya cuma sering memberi kepada orang lain. Itulah yang membuat saya tetap sehat. Secara religi itu menghantarkan semua,” katanya. (art)
Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim
Ratusan Karyawan PT Polo Ralph Lauren Indonesia mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
