- VIVAnews / Gestina Rachmawati
VIVAnews - Tahun 2012 agaknya masih menjadi tahun keberuntungan untuk Syahrini. Ia mengaku, hingga Desember 2012, mantan rekan duet Anang Hermansyah ini sudah memiliki jadwal yang sangat padat. Agar tak mengecewakan para penggemarnya, Syahrini pun berusaha berbenah diri, terutama soal penampilannya tahun ini.
Diakui olehnya, jadwal manggungnya ini tidak hanya padat di dalam negeri. Ia bahkan mendapat tawaran manggung ke Hong Kong dan juga London. "Iya jadwalku padet sampai Desember. Bulan Mei aku mau ke Hong Kong lagi. Terus Insya Allah pas ultah aku, mau nyanyi di London," ujarnya saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin, 9 Januari 2012..
Karena banyaknya tawaran manggung, pelantun 'Kau Yang Memilih Aku' ini memiliki cara agar selalu tetap dirindukan para penggemarnya. Ada sesuatu hal yang akan dipertahankan,dan ada pula sesuatu hal yang akan diubahnya, terutama soal penampilan.
"Untuk tahun ini, bling-bling tetap harus ada, sepatu tetep bling-bling, tataan rambut belom ada rencana, mau diwarnai atau bagaimana. Jadi aku biasanya spontan," ujarnya
Mengenai gaya penampilannya, Syahrini mengaku tidak pernah berniat ingin menciptakan tren atau ingin ditiru banyak orang. Ia mengatakan gaya penampilannya adalah hal yang natural dan terjadi secara tiba-tiba. Namun, seringkali gaya dandanan dengan nama nyeleneh yang diciptakannya justru menuai kritik tak sedap. Ia pun sering merasa tersinggung.
"Gara-gara itu jadi ada komentar-komentar yang kurang bertanggung jawab dan kurang asik. Aku, sih, terimakasih. Cuma kadang aku nggak suka, sama komentar-komentar yang sok fashion police," tuturnya.
"Basicly aku terimakasih, yah. Aku bukan mau bikin tren. Sayang sekali, yah, buat mereka yang mengomentari. Tapi, salah kayaknya, karena aku nggak ada maksud untuk jadi trendsetter," tandasnya. (hp).
Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang
Kemnaker antusias dan menyambut baik informasi terkini dari Kementerian Kehakiman Jepang terkait kebijakan baru penerimaan tenaga kerja asing di Jepang dalam sistem SSW.
