Ketika Lima Sila Pancasila Diangkat ke Layar Lebar

film LIMA
Sumber :
  • Nuvola Gloria/VIVA.co.id

VIVA – Mengupas nilai luhur dalam Pancasila, tak melulu harus dalam buku teks pelajaran atau penyampaian secara lisan. Namun, seiring berjalannya waktu dengan perkembangan industri film, kelima sila dalam Pancasila pun bisa diangkat ke layar lebar dengan judul LIMA.

Film Lima Disambut Antusias di Bangkok

Agar tak terkesan monoton dan membosankan, tema keluarga dipilih sebagai bentuk isi cerita dari kelima sila tersebut yang digarap oleh lima orang sutradara kenamaan Tanah Air. Sebut saja Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Harvan Agustriansyah, dan Adriyanto Dewo. Masing-masing sutradara memegang ide cerita dari setiap sila.

"Shalahudiin memegang sila pertama. Tika sila kedua. Saya sendiri sila ketiga. Harvan sila keempat. Adriyanto sila kelima. Kita memulai proses pembuatan sejak Oktober 2017," kata Lola, saat jumpa pers di Restaurant Le Seminyak, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa 30 Januari 2018.

Begini Cerita Shalahuddin Tentang Film Lima

Film yang diproduksi oleh Lola Amaria Production ini mengisahkan cerita keluarga yang menjadikan Pancasila sebagai nilai yang mendasari sikap dan perilaku sehari-hari. Di mana, Prisia Nasution, Baskara Mahendra, Tri Yudiman, Yoga Pratama, dan Dewi Pakis didapuk sebagai bintang film ini.

"Sangat tertarik, karena menggabungkan ada lima cerita film pendek, tetapi ada satu keluarga tentang ide dan punya anak yang berbeda agama dan menggunakan lima sila ini sebagai karakternya," ucap Tika.

Harapan Lola Amaria Usai Film LIMA Tuai Kontroversi

Lantas, apa pertimbangan Lola mengajak keempat sutradara lainnya?

"Karena, saya sudah sering bekerja sama dengan mereka, jadi tahu bagaimana meng-handle mereka, sehingga untuk memperkecil kesulitan dengan partner kita. Saya mencintai keberagaman, jadi saya memilih sila ketiga," ungkap Lola.

Sementara itu, Tri Yudiman yang berperan sebagai Ibu Maryan sangat tertarik dengan kisah dalam skenario film yang tergolong jarang di industri perfilman Indonesia.

"Tertarik, karena rasanya belum ada yang mengangkat seperti film LIMA ini, di mana lima sutradara dan lima tokoh utama mengupas isi Pancasila itu sendiri," tutur Tri. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya