- dok.ist Youtube ANTV
VIVA – Bobi (10 tahun) lagi asyik main bola di halaman belakang, ternyata bola mengenai Timan yang lagi mengecat tembok rumah. Cat yang sudah dibeli berantakan, tumpah semua.
Timan (40 tahun, duda tidak memiliki anak) karena kesal, menyabet Bobi dengan bambu sampai bikin tangan bocah itu berdarah. Timan terkenal galak di kampung itu.
Bobi pulang, menangis, dan mengadu ke bapak ibunya. Jaenur sang bapak, yang temperamen, tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, langsung kasih pelajaran ke Timan dicegah sama istrinya. Jaenur adu mulut, cekcok dengan Timan.
Timan tidak terima lalu bertengkar. Pertengkaran mereka sempat dilerai oleh Adam dan warga, dipisahkan juga oleh ketua RT. Sempat mereda, namun ternyata Jaenur menyimpan dendam.
Tak disangka malam hari, Jaenur membuntuti Timan yang baru pulang beli cat tembok lagi. Jaenur melukai Timan. Ternyata Kania yang baru pulang kerja jadi saksi mata pembunuhan.
Kania syok, diancam jangan memberi tahu atau akan mati juga. Mulai saat itu Kania jadi pendiam dan sering kalut, bahkan sering kena teror arwah Timan.
Kania kerja jadi tidak tenang, suka merenung, ketakutan. Malah, Figo menyalahkan Adam. Figo dan Adam jadi makin memanas, tapi Kania tetap tidak mau cerita. Istri Jaenur curiga dengan kematian Timan, menanyakan pada Jaenur tapi ia menutupi. Keluarga Jaenur juga kena teror arwah Timan.
Prisil yang sempat bertemu dengan Kania heran karena Kania dibuntuti arwah Timan. Prisil cerita ke Adam soal arwah itu.
Ketua RT dan warga lain juga masih menyelidiki kematian Timan. Sampai akhirnya melalui Prisil dan Adam terbongkar. Kania yang sudah ketakutan karena diteror dan terus diancam akhirnya jujur. Jaenur akhirnya kena balasan, mati dengan golok yang dipakai untuk melukai Timan.