Film Rampage Suguhkan Aksi Laga Seru dan Sentilan Komedi

Film Rampage
Sumber :
  • Istimewa/Film Rampage

VIVA – New Line Cinema dan ASAP Entertainment akan merilis film Rampage' pada 13 April 2018 besok. Film yang bernuansa sci-fi dengan unsur biologi khas primata ini bercerita tentang kesalahan eksperimen genetis pada hewan, yang menjadi sebuah bencana saat mengalami kecelakaan penelitian.

10 Film Terbaik Hollywood yang Rilis Tahun 2023, Ada Favoritmu?

Berawal dari penelitian dan rekayasa genetis di proyek 'Rampage' milik perusahaan bernama Energyne, upaya yang sangat berbahaya itu dilakukan di luar angkasa agar tak berdampak fatal. Namun, karena sebuah kesalahan, sampel penelitian pun berubah menjadi monster.

Dalam upaya penyelamatan seorang kru akan sampel penelitian tersebut, kapsul penyelamat yang membawanya menuju bumi pun terbakar dan menyebabkan bahan berbahaya dari sampel penelitian tersebit jatuh ke bumi dan mendarat di sebuah taman nasional di San Diego.

Gak Balik Modal, The Flash Cuma Raup Rp800 Milyar di Box Office Global

Dwayne Johnson

Davis Okoye (Dwayne Johnson) sebagai ahli primata sekaligus pawang di sebuah taman nasional primata itu, suatu pagi menemukan gorila putih asuhannya, George, tiba-tiba tubuhnya menjadi lebih besar akibat menghirup zat dari sampel penelitian yang jatuh dari luar angkasa itu.

Intip Serunya Pertarungan Iko Uwais Lawan Jason Statham dalam Trailer EXPEND4BLES

Pihak Energyne pun kemudian memburu sampel itu, dan berusaha menangkap sejumlah hewan yang terpapar radiasi sampel penelitian tersebut.

Kejadian ini memicu Kate Caldwell, mantan peneliti Energyne dan pembuat sampel tersebut, hingga memutuskan untuk bertemu Davis dan membahas dampak dari zat pada sampel yang memengaruhi George. Namun ternyata, bukan hanya George yang menjadi raksasa akibat zat tersebut, melainkan ada beberapa hewan lain yang juga terpengaruh sampel berbahaya itu seperti serigala dan buaya.

Zat patogen membuat hewan-hewan yang terkena dampak sampel berbahaya itu menjadi lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, dan bisa menyembuhkan luka sendiri karena sel yang terus beregenerasi.

Bencana pun bermula saat Energyne menyalakan sinyal radio berfrekuensi rendah yang memancar ke seluruh kota, sehingga memanggil para hewan gigantik tersebut untuk datang ke tengah kota. Padahal, mereka hanya ingin mengambil sampel DNA dari hewan-hewan berukuran raksasa tersebut.

Film aksi-laga ini dinilai berhasil dalam menampilkan keseruan yang maksimal, pada sejumlah adegan menegangkan yang disuguhkan. Konsep efek visual yang disajikan pun benar-benar rapi, dan mampu membawa nuansa realitas di mata penonton pada setiap adegannya.

Apalagi, sutradara Brad Peyton pun mampu menghadirkan sentilan komedi pada sejumlah dialog antara Davis dan George, meskipun menggunakan bahasa isyarat khas primata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya