Sederet Filmmaker Eropa Siap Ramaikan EoS 2018 Indonesia

Europe on Screen 2018
Sumber :
  • VIVA/Zahrotustianah

VIVA – Europe on Screen kembali digelar pada 3 hingga 12 Mei 2018. Ada enam kota yang akan memutar 93 film Eropa ini, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Denpasar. Selain film-film Eropa, film Indonesia berkualitas yang pernah mengambil lokasi syuting di sana juga akan diputar di festival ini.

Festival Europe on Screen Kembali Digelar, Catat Tanggalnya!

EoS 2018 digelar tak hanya untuk penikmat film saja. Festival ini juga diperuntukan bagi para penggiat film. Karenanya, sederet pembicara dari kalangan sutradara dan penulis naskah ternama di Eropa akan hadir di sini.

Bintang tamu tersebut adalah CEO Salty Dog Pictures, perusahaan produksi animasi di Irlandia, Deirdre Barry; sutradara Long Way, Weronika Mliczewska dari Polandia; sutradara film Bugs dari Denmark, Andreas Johnsen; pakar subtitle dari Prancis, Jean-Pascal Elbaz; dan sutradara film The Invisible Subtitler, Aliakbar Campwala dari Inggris. 

Europe on Screen Hadir Kembali, Wilayah Pemutaran Film Ditambah

Para bintang tamu ini juga tak hanya akan hadir di Jakarta. Beberapa di antara mereka juga akan mengisi sesi diskusi di sejumlah kota lainnya. 

Di antara daftar undangan pembicara yang akan hadir, tak ada dari kalangan artis seni peran. Menurut Festival Co-Director, Nauval Yazid, selain sulit, festival ini juga lebih 

Bahasa Indonesia yang Kaya, Tantangan Pembuat Subtitle Asing

"Kalau aktor itu agak susah dengan jadwal dan memang penonton Europe on Screen itu sangat curious dengan proses pembuatan film, jadi kalau aku perhatikan dari tahun ke tahun memang lebih efektif menghadirkan para filmmaker," kata Nauval usai konferensi pers EoS 2018 di Institut Francais d'Indonesie (IFI) Jakarta, Kamis, 19 April 2018.

Europe on Screen 2018

Sementata itu, untuk pertama kalinya, EoS akan menggelar sebuah diskusi bertajuk The Art of Subtitling yang akan digelar di Universitas Multimedia Nusantara. Tema film talk ini berangkat dari kegelisahan  Nauval yang merasa ahli bahasa memegang peranan penting untuk meraih penonton asing memahami film secara utuh.

"Kami mengundang ahli subtitle dari Prancis, Indonesia, dan periset yang telah membuat film dokumenter mengenai subtitle dari Inggris," katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya