Oki Setiana Dewi: Film 212 The Power of Love Bebas Politik

Oki Setiana Dewi
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA – Untuk pertama kalinya, artis Oki Setiana Dewi berkesempatan menjadi produser dalam film 212 The Power of Love, yang akan tayang di bioskop Tanah Air pada 9 Mei 2018 mendatang.

Terpopuler: MUI Minta Film Kiblat Tidak Tayang sampai Harapan Teuku Ryan

Meskipun judul filmnya diangkat dari latar belakang aksi demo 212, namun sebagai produser Oki memastikan jika film ini bebas dari kepentingan politik.

"Film ini tidak mendeskreditkan siapapun, film ini tidak menyinggung siapapun. Film ini menceritakan bahwa ada seorang anak dan bapak yang berkonflik, dan mereka bisa harmonis kembali dalam peristiwa 212. Jadi 212 ini menjadi latar belakang lah," kata Oki saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 1 Mei 2018.

Jadi Saksi di Sidang Cerai Ria Ricis, Ini Kata Oki Setiana Dewi

Oleh karenanya, Oki pun berharap semua pihak bisa menikmati film ini, karena tema utama yang diangkat adalah masalah cinta antara anggota keluarga. "Film ini aman ditonton semua usia, semua agama, karena ini film tentang cinta terutama cinta pada keluarga," kata Oki.

Film 212 The Power Of Love Usung Konsep Persatuan

TERPOPULER: Epy Kusnandar Jualan Gorengan, Dian Sastro Mualaf Hingga Oki Setiana Pindah ke Mesir

Saat ditanya mengenai kendala pembiayaan, Oki mengakui bahwa ada masalah terkait hal tersebut karena judul film ini dianggap sangat politis oleh sejumlah calon investor ataupun pihak sponsor.

Meski demikian, Oki pun memilih jalan untuk membuka jalur pendanaan, dari urunan dan usaha patungan demi membebaskan pembuatan film ini dari tujuan politik para calon investor tersebut.

"Film ini memang kendalanya adalah pada waktu itu biaya. Tidak ada yang mau mensponsori film ini karena sudah takut duluan dengan judul 212. Ada yang mau mendanai, tapi memiliki kepentingan tertentu dan kami tidak mau. Jadi saya sama dan teman-teman lah yang urunan untuk mewujudkan film ini," kata Oki.

"Karena kami tidak ingin ada kepentingan politik apapun dalam film ini, dan kami tidak ingin mendeskreditkan siapapun dalam film ini. Yang kami ingin sampaikan adalah the power of love, bahwa Islam adalah agama yang penuh cinta," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya