Indiskop, Bioskop di Pasar Tradisional Sasar Menengah ke Bawah

Marcella Zalianti
Sumber :
  • istimewa

VIVA –Tonggak baru sejarah perfilman Indonesia dimulai di PD Pasar Jaya, Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara. Suatu bangunan bioskop bernama Indiskop, akan segera melengkapi pasar yang biasa menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitarnya.

Verona Films Siap Meriahkan Bioskop Indonesia dengan Produksi 5 Film

Yang menarik, fasilitas ini nantinya tidak hanya menjadi sarana menonton film, tetapi juga akan menjadi pusat kreasi (creative center) bagi siapa saja, terutama kalangan muda.

"Saya bersyukur sekali gagasan membuat Indiskop diterima dan dikerjakan bersama dengan Pemda DKI Jakarta dan Badan  Ekonomi Kreatif. Nantinya bioskop ini akan hadir dengan 2 layar ditambah dengan fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar pasar Teluk Gong ini, " kata Marcella Zalianty, Direktur Utama Keana Film, dalam rlis yang diterima VIVA, Sabtu 24 November 2018.

Aktris Korea Kim Bo Ra Bakal Menikah dengan Sutradara Jo Ba Reun Bulan Juni Mendatang

Pembangunan bioskop di pasar Teluk Gong ini merupakan pilot project dari jaringan bioskop skala nasional. Diharapkan nanti di kota-kota lain, sampai dengan ke level Kabupaten akan menyusul dalam waktu dekat sebagai pelengkap.

Dengan adanya Indiskop, lanjut Marcella, maka semakin terbuka pasar yang lebar bagi produser film untuk memasarkan filmnya. Sementara itu, bagi masyarakat semakin terbuka juga kesempatan untuk menonton film terutama karya produser dalam negeri.

Para Ahli Usulkan Hal Ini untuk Perbaiki Industri Film Indonesia

"Saya tidak menyebut harga tiket masuk ke Indiskop sebagai murah. Karena memberikan kesan akan fasilitas yang serba seadanya. Tetapi terjangkau. Dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan bioskop yang ada di pusat pusat perbelanjaan mewah,” tuturnya.

Di sisi lain, Indiskop akan menambah jumlah layar bioskop yang jumlahnya sangat terbatas seluruh Indonesia. Dan Indiskop hadir untuk melengkapi ekosistem perfilman di Indonesia.

"Indiskop juga menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan dan produser merugi. Padahal jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah," kata dia.

Indiskop pilot project di pasar Teluk Gong akan memiliki dua teater, masing-masing berkapasitas 112 penonton. Fasilitas bangku, sistem tata suara, proyektor dan layar tidak jauh berbeda dengan bioskop berjaringan yang sudah ada.  

"Teknologi digital saat ini membuat segalanya jadi mudah dan berkualitas, termasuk fasilitas pemesanan tiket secara online. Saya mengajak pemda-pemda di kota lain untuk mendirikan Indiskop sebagai bentuk layanan kepada masyarakat yang membutuhkan sarana hiburan dan pengembangan kreativitas. Investasinya tidak mahal tapi dampak yang ditimbulkan akan sangat besar," ujar Marcella. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya