Dian Sastro Sebut Film Korea Bisa Jadi Contoh Baik untuk Indonesia

Dian Sastrowardoyo
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

VIVA – Dian Sastrowardoyo atau yang lebih dikenal dengan nama Dian Sastro merupakan seorang aktris yang namanya mulai dikenal dan diperhitungkan di dunia perfilman Tanah Air setelah sukses memerankan tokoh Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta? Pada tahun 2002 lalu.

Dita Karang Ungkap Perjuangannya Jadi Artis K-Pop

Hingga saat ini, aktris kelahiran Jakarta itu telah sukses membintangi lebih dari 18 judul film. Pengalamanya di dunia film Indonesia telah memberinya sebuah pemahaman bahwa saat ini dunia perfilman Indonesia sedang naik dan semakin menarik.

“Apa yang terjadi dari tahun 2013, 2014-2018 tuh aktif sekali perkembangannya dan perubahannya. Menuju ke future atau ke depannya lagi, setelah ini apa lagi yang akan terjadi, kayaknya justu menarik sekali,” ujar Dian saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 27 November 2018.

Dian Sastro Gak Terima Debut K-Pop Dita Karang Dianggap Cuma Beruntung

Ibu dua anak tersebut juga mengatakan bahwa berkembangnya industri film di Indonesia saat ini tak lepas karena banyak platform yang tidak hanya sekadar physical cinema saja, tetapi juga online.

“Akan ada lebih banyak demand dan konten berkualitas karena platform semakin banyak tidak cuma physical cinema tapi bahkan online, on demand platform,” ujarnya.

Potret Lebaran Dian Sastrowardoyo hingga Raffi Ahmad di Tengah Corona

Menurutnya, industri film Indonesia saat ini sudah ditarik dari daftar negatif investasi sehingga memungkinkan meningkatnya investasi yang masuk sehingga ide-ide juga bisa lebih banyak lagi direalisasikan.

Lebih lanjut, Dian yang saat ini juga terjun menjadi seorang produser film mengatakan bahwa Indonesia harus bisa mencontoh Korea Selatan. Dalam segi film, menurutnya, Korea Selatan mampu mengeksplorasi berbagai aspek hingga jadi cerita yang menarik dan beragam.

“Kita mencontoh tetangga kita Korea Selatan. Mereka kan mungkin genrenya juga sama saja, genre cinta, genre horor cuma even genre cinta mereka lebih banyak lebih rajin mengulik, sehingga cerita cinta diceritakan dengan cara berbeda-beda dan menjadi sangat beragam. Kayaknya itu PR yang kita perlu kerjakan di industri kita ini,” ucap pemain film Kartini tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya