Yang Membuat 'Glass' Berbeda dari Film Superhero Lainnya

Glass
Sumber :
  • Blumhouse Productions

VIVA – Film tentang superhero dalam beberapa tahun belakangan jadi genre populer yang paling banyak meraup penonton dan pundi-pundi uang. Sebut saja film adaptasi komik Marvel dan DC yang meledak di berbagai belahan dunia.

Sinopsis Film Madame Web, Berbeda dengan Versi Komik?

Di tahun 2019 pun, film dengan genre superhero banyak yang sudah masuk antrean. Ada Dark Phoenix, Shazam!, New Mutants, Captain Marvel, Spider-Man: Far From Home, dan tentu saja Avengers: Endgame. 

Tetapi jangan lupa, ada film karya penulis dan sutradara M. Night Shyamalan, Glass. Film ketiga setelah Unbreakable (2000) dan Split (2016) ini bisa dibilang termasuk film superhero, tapi dengan gaya yang berbeda. Apa yang membedakannya?

Bukan Cuma Menghibur, Ini 4 Manfaat Nonton Film Superhero untuk Kesehatan Mental

"Saya tidak tertarik dengan arsitektur atau gaya berotot dari film-film buku komik. Itu bukan gayaku. Saya bukan orang teknis," kata Shyamalan, kepada JOE.

Menurutnya, film ini sangat berisi. Misalnya, ada 11 menit adegan dialog di tengah film yang mungkin tak semua orang suka. 

Film Blue Beetle Tayang Hari ini, Sajikan Aksi Superhero yang Menyentuh

"Sangat berbeda dan taruhanku, audiens menginginkan sesuatu yang berbeda. Mereka tak ingin film buku komik lain, karena sudah banyak. Ini sesuatu yang berbeda, thriller psikologis yang tidak mencoba jadi sesuatu yang lain," ujarnya menambahkan.

Seperti dua film sebelumnya, Glass adalah film yang didorong kuat oleh karakter-karakternya. Film ini tidak peduli soal pertarungan udara yang mencengangkan, kekuatan bola misterius, atau bahkan hal-hal yang mengancam dunia.

Jika DC Universe membuat film komiknya sebagai fantasi sesungguhnya dan sangat rumit, serta Marvel yang ringan dan lucu, Glass, menurut sang sutradara, adalah film berkarakter yang kebetulan tentang komik.

"Premis sebenarnya dari film ini adalah, 'Bagaimana jika Marvel itu nyata?' Tidak ada terbang-terbang atau laser dari mata, tapi bisakah seorang ibu mengangkat mobil? Apakah itu mungkin atau apakah itu mitos urban? Mari kita rasakan getaran itu," katanya.

Film ini, baginya, juga punya koreografi yang keren dan mendebarkan seperti di film-film adaptasi komik. 

"Sangat menegangkan dan kalian akan merasakannya, karena kami punya beberapa yang diambil sangat lama dengan editan dan cut yang minim. Penonton akan tenggelam dan menebak-nebak motivasi setiap karakternya," seru Shyamalan lagi.

Glass siap tayang di Indonesia mulai 16 Januari 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya