Kucumbu Tubuh Indahku Akhirnya Tayang di Indonesia

Film Kucumbu Tubuh Indahku.
Sumber :
  • Instgram Garin Nugroho

VIVA – Film terbaru karya sutradara Garin Nugroho dan produser Ifa Isfansyah akhirnya resmi dirilis di Indonesia. Film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku ini mulai tayang di bioskop pada 18 April 2019 mendatang.

Garin Nugroho Puji Sabda Alam, Video Musik Animasi Garapan Siswa SMK

Sebelumnya, film tersebut sudah lebih dahulu diputar dalam 31 acara dan festival perfilman, seperti World Premiere di Orizzonti 75th Venice Film Festival 2018, Venice FF 2017, Orizzonti Competition, Busan IFF 2018, A Window on Asian Cinema, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, film ini juga berhasil menyabet enam penghargaan nasional maupun Internasional, seperti 'Bisato' D'oro Award Venice Independent Film Critic, Italia (2018); Best Film Festival 3 Continents, Prancis (2018); Cultural Diversity Award, under the patronage of UNESCO; Asia Pacific Screen Awards Australia (2018).

Menang Piala Citra, Siapa Sih Muhammad Khan?

Selain itu, Film Pilihan Tempo Festival Film Tempo (2018), Sutradara pilihan Tempo Festival Film Tempo (2018), dan Jury Prize at Guadalajara International Film Festival Mexico (2019).

Dikenal sebagai sutradara yang kerap menghadirkan tema-tema variatif tentang kebudayaan di Indonesia, Garin memang kembali menghadirkan seni dan tradisi dalam film anyarnya.

Garin Nugroho Raih Piala Citra Pertama

Film ini bercerita tentang tiga fase kehidupan seorang penari Lengger di sebuah desa kecil bernama Juno. Saat ia masih kecil, remaja hingga dewasa, ia terpaksa hidup sendiri sejak ditinggal pergi oleh ayahnya. Di tengah kesendiriannya tersebut, Juno akhirnya bergabung dengan sanggar tari Lengger.

Sejak saat itu, ia harus berpindah-pindah tempat untuk tampil di berbagai acara. Seiring perjalanan, Juno mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari beberapa orang di sekelilingnya, seperti guru tarinya, bibi penjual ayam, paman penjahit, seorang petinju serta seorang warok (salah seorang penari dalam seni Reog). Semua pengalaman tersebut ternyata membawanya pada pemahaman dan keindahan hidup.

Konferensi pers film Kucumbu Tubuh Indahku

Terinspirasi dari tokoh asli bernama Rianto, seorang penari dan koreografer ternama yang menguasai banyak tarian, dan membawa tubuh maskulin serta femininnya berkeliling dunia, film Kucumbu Tubuh Indahku juga melibatkan dirinya untuk bermain sebagai Juno dewasa.

Ditanya mengenai alasannya membuat film yang kaya pesan dan budaya tersebut, Garin mengatakan, film tersebut memuat sisi maskulin dan feminin dalam tubuh seseorang yang jarang sekali menjadi sesuatu yang diperhatikan dalam sebuah film.

"Sebetulnya Memory of My Body (Kucumbu Tubuh Indahku) beberapa tahun ini menjadi drama top. Bagi Rianto, saya melihat sisi maskulin dan feminin yang beranjak dari budaya, dan tubuh dalam kesenian jarang jadi catatan kita semua, termasuk Lengger dan Reog," kata Garin di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 15 April 2019.

Dia menambahkan, kemudian ide itu muncul, kedua tubuh itu menjalani kehidupan. "Dan tubuh inilah yang penuh trauma, tubuh sebuah kehidupan. Dengan segala pengalaman sosial, kekerasan, dan itu bagian dari kita semua," ujarnya.

Film ini dibintangi oleh Muhammad Khan, sebagai Juno saat remaja, Raditya Evandra (Juno kecil), Sujiwo Tejo (guru Lengger), Teuku Rifnu Wikana (bupati), Randy Pangalila (petinju). Selain itu, Whani Dharmawan (warok), Endah Laras (bibi Juno), dan Windarti (guru tari). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya