Film Dokumenter Sineas Padang Diputar di Festival Dunia

Sutradara Diary of Cattle.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Laras

VIVA – Film Dokumenter Sineas Padang Diputar di Festival Dunia

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Film dokumenter Diary of Cattle akhirnya terpilih untuk diputar dalam festival film bergengsi Visions du Reel, pada 11 April 2019 lalu. Visions du Reel merupakan salah satu festival utama film dokumenter dunia, yang diselenggarakan di daerah Nyon, negara Swiss.

Diary of Cattle merupakan karya dua sineas muda asal Padang, Sumatera Barat, yakni David Darmadi dan Lidia Afrilita. Dalam film tersebut, David dan Lidia mengajak penonton untuk melihat kehidupan sapi-sapi yang sepanjang hari hidup di tempat pembuangan sampah di kota Padang. 

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

Menceritakan kisah yang unik dan belum ada sebelumnnya, cara 'bertutur' film ini sangat orisinil serta gambar yang ditampilkan sangat sinematis. Hal itu yang membuat Diary of Cattle dilirik oleh Visions du Reel untuk berkompetisi bersama dengan 39 film lainnya dalam kategori durasi pendek dan menengah.

Menurut David, dalam proses penggarapan filmnya, ia sangat memperhatikan sisi kehidupan seekor sapi yang harus mengkonsumsi sisa makanan manusia setiap harinya.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

"Kita mulai proses, meneruskan cara observasi di mana di situ kita enggak pakai narasi karena kita pengin bikin film sapi tidak dari perspektif manusia. Kemudian hasil observasi mulai dari pagi dia diantar pemiliknya sampai pulang, kita di satu tempat satu hari, sedangkan identifikasi tempat kita ada di Padang," ujarnya saat berada di kantor Bekraf, kawasan Jakarta Pusat, 16 April 2019.

Sama seperti David, Lidia yang juga berkontribusi dalam film ini mengatakan jika pembuatan karyanya bertujuan untuk menarik empati dan emosi dari para penonton yang melihatnya. Bukan seperti film dokumenter jurnalistik pada umumnya, Diary of Cattle memang lebih menonjolkan sisi observasi dalam penggarapannya.

"Dari awal kita pilih tidak akan menjadi dokumenter jurnalistik yang menyajikan data, tapi ini buat penonton bisa masuk ke dalam film ini, film tentang empati," kata dia.

Belum bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat Indonesia karena masih dalam kepengurusan distribusi, dalam waktu dekat Diary of Cattle akan ada di UK Premier pada bulan Juni mendatang.

"Kemudian kita masih menunggu beberapa festival lainnya. Sedangkan untuk pemutaran (Diary of Cattle) hari ini, kita melakukan pemutaran terbatas buat media," kata David.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya