- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Gundala jadi film Indonesia paling dinantikan di tahun 2019 ini. Akan rilis pada Agustus mendatang, sejauh ini, film yang disutradarai Joko Anwar itu baru mengungkap first look dan teaser perdana.
Mengangkat genre superhero, Gundala, diakui Joko Anwar adalah film yang proses pembuatannya super susah. Bukan hanya dari sisi pembuatan naskah, tapi juga teknis, seperti urusan efek visual.
Ya, tentu saja, Gundala juga punya efek visual dengan Computer-Generated Imagery (CGI). Berbincang eksklusif dengan VIVA, sang sutradara mengungkap ada 600 shot untuk CGI di film ini.
"Kalau ditanya soal CGI ya, visual effect kita porsinya tidak begitu banyak, karena banyakan kita organik. Kalau pun ada visual effect, biasanya kita lebih practical," kata Joko kepada VIVA beberapa waktu lalu di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.
Sutradara asal Medan ini memang dikenal sangat mengutamakan kekuatan cerita dan karakter pada setiap filmnya. Pun demikian pada Gundala. Meski memakai efek CGI, Joko Anwar merasa, akan lebih menarik jika efek yang digunakan lebih practical.
"Karena memang film-film yang lebih menarik justru yang efeknya practical, yang enggak terlalu banyak CGI. Tapi kita ada CGI-nya," katanya lagi.
Teaser perdana yang dirilis Screenplay dan BumiLangit sebagai rumah produksi Gundala pun tak luput dari sentuhan CGI. Bahkan Joko dan sang aktor, Abimana Aryasatya, menyebut, efek CGI dalam teaser lebih banyak dari yang diduga orang-orang.
"Kemarin (teaser) kita visual effect-nya ada (juga) yang enggak kelihatan. Orang-orang enggak nyangka deh,” seru Abimana yang diamini juga oleh Joko Anwar, “Di teaser itu CGI-nya banyak banget, orang-orang enggak nyangka kalau itu CGI.”
Simak wawancara seru bersama sutradara dan cast film Gundala, ekslusif, bersama VIVA berikut ini. (mar)
