Down Swan, Perjuangan Anak Down Syndrome Menggapai Asa

Pemain film Down Swan
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

VIVA – Dunia perfilman Tanah Air kembali dihiasi oleh film karya anak bangsa berjudul Down Swan. Film ini diproduksi oleh Adiksi Films dan disutradari oleh Fuad Akbar dan diproduseri oleh Salwa Fauzia.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Down Swan bercerita tentang seorang anak bernama Nadia yang diperankan secara apik oleh Arina Dhisya. Nadia diceritakan menderita down syndrome. Dia sejak kecil digambarkan dekat dengan sang ayah Bisma (Ariyo Wahab), karena sang ibu Mitha (Putri Ayudya) belum sepenuhnya menerima kekurangannya.

Ketika tumbuh remaja, Nadia mulai menemukan bakatnya menari balet. Nadia sangat suka menari balet, meski kegemarannya itu tidak disetujui oleh sang ibu. Namun akhirnya, Mitha pun luluh dengan bakat dan keinginan kuat yang dimiliki oleh putrinya tersebut.

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Cerita semakin seru dan menarik ketika Nadia mengikuti kelas menari balet dan menemukan beberapa masalah. Kehidupan rumah tangga Bisma dan Mitha pun sempat diuji dengan kekurangan yang dimiliki Nadia.

Fuad Akbar mengatakan bahwa film ini diangkat atau terinspirasi dari kehidupan masyarakat tentang keberadaan anak berkebutuhan khusus yang masih memiliki impian kuat. Hubungan keluarga yang harmonis dan saling mendukung juga ditampilkan sebagai bumbu penguat film yang berdurasi 1 jam 24 menit tersebut.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

“Sebenarya berangkat dari semua manusia pasti punya cita-cita, tidak terkecuali seorang anak berkebutuhan khusus. Jadi basic-nya, ini yang coba saya angkat, saya potret dari sisi hubungan tak lekang oleh waktu dari ibu dan anak,” ucap Fuad di Setiabudi One, Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei 2019.

Sementara Ariyo Wahab mengakui bahwa memerankan sosok ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidaklah mudah. Semuanya perlu pendalaman karakter yang luar biasa.

“Kalau aku kan sudah jadi sosok ayah, cuma masalah di script ini beda berat dan lebih berisi. Aku mencoba hidup di script itu sendiri,” ucap Ariyo.

Film yang rencananya akan tayang pada tanggal 23 Mei ini menyampaikan pesan tentang kekuatan sebuah keluarga yang menghargai kekurangan sang anak dan mendukung kelebihannya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya