Syuting di 70 Lokasi, Film Gundala Libatkan 1.800 Pemain

Sutradara dan para pemail film Gundala
Sumber :
  • VIVA/Yasmin Karnita

VIVA – Gundala menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Joko Anwar selaku sutradara dan penulis skenario dari film ini, memiliki misi khusus selama menggarap Gundala, yakni untuk menghidupkan kembali sosok jagoan Indonesia.

Gundala Jadi Film Wajib Tonton Versi Rotten Tomatoes

Proses syuting telah rampung dan memakan waktu selama 53 hari. Sang sutradara berkisah, penggarapan film Gundala melibatkan 1.800 pemain, serta mencakup 70 lokasi syuting yang tersebar di Jakarta, Cilegon, dan Purwakarta.

Tidak main-main, hal ini dilakukan karena perjalanan karakter Sancaka (nama asli Gundala) cukup panjang, sehingga membutuhkan tempat-tempat yang variatif.

Film Gundala Kena Sanksi KPI, Joko Anwar Ungkap Kekesalan

“Untuk Gundala memang dibebaskan, yang penting bisa menangkap jiwa yang dimiliki Gundala dan menciptakan dunia yang luas. Kita ngomongin Indonesia, mau tidak mau harus ambil lokasi banyak,” kata Joko, saat dijumpai dalam Media Gathering Film Gundala di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 28 Mei 2019.

Karena ini cerita asli, dia menjelaskan, perjalanan karakter Sancaka dari kecil hingga besar pun menjadi sangat luas. Bahkan, bisa dikatakan sebagai sebuah petualangan. "Kalau bicara soal film petualangan, enggak bisa satu tempat doang,” tambahnya.

llustrator Kondang Marvel, David Ross, Puji Gundala di Toronto

Sementara itu, menurut Tara Basro, pemeran karakter Merpati dalam film Gundala, banyak sekali lokasi syuting yang membuatnya terkesan. Salah satunya saat pengambilan gambar di pabrik.

Film yang mengambil cerita dari komik populer karya Hasmi ini, hanya mengambil lokasi dalam negeri saja. Itu, agar tidak perlu menggunakan teknologi green screen terlalu berlebihan.

“Gue rasa, salah satu keuntungan syuting di Indonesia adalah kita punya banyak macam lokasi. Jadi, enggak harus green screen ya, kayak di luar negeri. Benar-benar mind blowing dan sangat membantu para pemain untuk masuk ke karakternya,” ujar Tara.

Joko memang mengedepankan pengalaman sinematik yang akan dirasakan masyarakat, saat menonton film Gundala. Gundala sendiri tidak bisa dibandingkan dengan film-film superhero besutan Hollywood, karena dari segi anggaran dan jalan cerita sudah berbeda jauh.

Ia ingin memberikan rasa yang relevan kepada masyarakat Indonesia. Maka dari itu, Gundala enggan disebut sebagai superhero.

“Kita ingin penonton merasakan pengalaman sinematik yang besar. Mungkin dari segi budget kita tidak bisa memberikan ekspektasi kayak film superhero dari Amerika seperti Marvel dan DC, tetapi mungkin kita bisa memberikan suatu cerita, karakter, dan feel yang lebih relevan dengan penonton Indonesia,” tutur dia.

Film Gundala yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Tara Basro, Muzakki Ramdhan, Bront Palarae, Cecep Arif Rahman, Ario Bayu, Rio Dewanto, dan Marissa Anita. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada 29 Agustus 2019 mendatang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya