Film Bumi Manusia Bakal Tayang di Belanda?

Para pemain film Bumi Manusia .
Sumber :
  • VIVA/ Yasmin Karnita

VIVA – Falcon Pictures akan kembali menghadirkan sebuah film terbaru yang diangkat dari novel ternama karya Pramoedya Ananta Toer, berjudul Bumi Manusia. Rencananya film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh itu akan mulai tayang pada tanggal 15 Agustus 2019 mendatang.

Apa Kabar Mawar De Jongh? Intip Kesibukannya Sekarang

Meski belum tayang, film ini sudah mampu mencuri perhatian jika dilihat dari trailer dan juga acara gala premier yang digelar secara mewah dan meriah di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Bahkan film ini mampu membuat penonton di bioskop memberikan standing ovation di akhir film.

Saat ditemui, Hanung Bramantyo mengaku bahwa film Bumi Manusia adalah film pertama yang ia sutradarai dan mendapat standing ovation.

Trending No 1, Serunya Teaser Trailer Film Satria Dewa: Gatotkaca

“Ini film satu-satunya saya yang dapat standing ovation, even itu Ayat-ayat Cinta, Soekarno, baru ini dan kaget saya,” kata Hanung Bramantyo di Epicentrum XXI, Senin malam, 12 Agustus 2019.

Karena mendapat sambutan yang baik dan meriah, Hanung pun berpikir dan menyarankan kepada produser Falcon Pictures untuk membuat film ini tayang di luar negeri. Namun, rasa pesimis pun menghantui hati Hanung, karena film ini berdurasi tiga jam, sehingga mungkin akan susah dilibatkan dalam sebuah festival.

Anak Sembuh Cepat dari COVID-19, Ini Rahasia Zaskia Adya Mecca

“Saya sih sudah menyarankan itu ke Pak Naveen, tapi itu semua kembali ke pak Naveen. Bahkan untuk dibawa ke festival itu keputusan beliau. Saya enggak berharap apa pun sih. Dengan durasi tiga jam, kurator mau nonton film Indonesia, oh come on,” kata Hanung.

Meski Hanung merasa tak yakin film Bumi Manusia akan dilibatkan dalam sebuah ajang festival film, sutradara kelahiran Yogyakarta itu tetap berusaha menayangkan film Bumi Manusia ini secara komersil di Belanda. Mengingat film Bumi Manusia mengangkat kisah Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

“Sudah buat komersil saja lah, buat Indonesia saja. Kalau di luar negeri juga kemungkinan bioskop biasa dan kemungkinan yang kita sasar pertama itu Belanda. Karena punya relasi dalam filmnya,” tutur Hanung. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya