Hitmaker, Visinema Pictures dan Screenplay Bumilangit Gabung APFI

Hitmaker, Visinema Pictures dan Screenplay Bumilangit bergabung dengan APFI.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Tiga perusahaan perfilman Indonesia, yaitu Hitmaker, Visinema Pictures dan Screenplay Bumilangit bergabung dalam keanggotaan Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) dalam Kongres kedua yang digelar di Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019

Tayang Hari Ini, Adu Taktik dan Ledakan Hebat Warnai Film 13 Bom di Jakarta

Tentu saja hal ini semakin memperkuat jaringan APFI yang didirikan pada tahun 2015 oleh tujuh perusahan film,yakni Starvision, Maxima Pictures, Mahaka Pictures (Erick Tohir dan Celerina Judisari), Falcon Pictures (HB Naveen), Rapi Films (Gope Samtani), Soraya Intercine Film (Raam Soraya), Mizan Pictures (Putut Widjanarko) dan Dede Yusuf sebagai Anggota Kehormatan.

Ketua APFI, Chand Parwez Servia mengatakan, asosiasi yang ia pimpin ini bakal terus menghadirkan film-film bermutu yang bukan hanya menghibur, namun juga mendidik, membawa pesan moral yang baik dan sukses secara komersial.

Trailer Terbaru 13 Bom di Jakarta Suguhkan Aksi, Intrik, dan Realisme

Ia juga menambahkan bahwa dalam empat tahun terakhir ini, perfilman Indonesia terbukti bisa bangkit dan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Hal itu terbukti dari banyaknya judul-judul film Indonesia yang sukses meraih jutaan penonton dan bahkan mengalahkan film-film asing yang diproduksi studio ternama.

“Sudah terbukti bahwa kita bisa, Mari terus jaga momentum ini,” ucap Chand Parwez.

Keren! 2 Film Visinema akan Tayang di Busan International Film Festival 2023

Perlu diketahui, data dari Pusat Pengembangan Perfilman Indonesia (Pusbangfilm) Kemendikbud menunjukkan bahwa jumlah penonton film Indonesia meningkat lebih dari tiga kali lipat dari 15 juta penonton pada 2015 menjadi hampir 50 juta penonton pada akhir tahun 2018.

Sementara Sekretaris APFI, Celerina Judisari menegaskan bahwa APFI masih punya tantangan besar yakni bagaimana agar film-film Indonesia bisa menembus pasar internasional.

“Tentu semua aspek dari kegiatan perfilman harus kita tingkatkan. Melalui pelatihan, penelitian dan interaksi dengan komunitas perfilman global,” katanya.

Saat dideklarasikan pendiriannya pada tanggal 12 Oktober 2015, sejumlah pihak menyambut hangat berdirinya APFI. Aktor senior Gusti Randa, misalnya, percaya kehadiran APFI akan berdampak positif bagi perfilman di Tanah Air sepanjang organisasi ini konsisten dengan visi dan misi yang telah ditetapkannya.

Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) saat itu, menyebut APFI sebagai tempat berkumpulnya orang-orang baik, sehingga dapat menjadi 'api' bagi perfilman Indonesia yang membakar semangat untuk maju.

Terbukti, dalam satu dekade terakhir ini, film-film produksi anggota APFI selalu menduduki Top 10 Box Office untuk film nasional.

Sebagai informasi, Hitmaker Studios didirikan pada tahun 2012 oleh Rocky Soraya dan telah berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai sutradara pertama di Indonesia yang berhasil menembus angka di atas satu juta penonton dalam empat karya film bergenre horor secara berturut-turut.

Sedangkan Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Perusahaan film ini sudah melahirkan sejumlah film nasional Box Office, seperti Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2010), Filosofi Kopi (2015) dan Keluarga Cemara (2019).

Kemudian Screenplay Bumilangit didirikan pada tahun 2003 dan saat ini dipimpin oleh Bismarka Kurniawan dan Wicky Olindo. Mereka telah melahirkan sejumlah karakter film dan komik yang lebih dikenal dengan Bumilangit Cinematic Universe. Salah satu yang dianggap paling fenomenal adalah film Gundala (2019) yang dibintangi Abimana Aryasatya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya