Tora Sudiro: Mawar de Jongh Mainnya Dahsyat

Tora Sudiro
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

VIVA – Aktor Tora Sudiro memuji kualitas akting Mawar de Jongh. Tora dan Mawar berada dalam satu judul film layar lebar yang dibuat ulang dari Korea Selatan, Miracle In Cell No.7. Tora berperan sebagai seorang tahanan bernama Jaki. Sementara Mawar memerankan karakter Kartika dewasa.

Perjuangan Berat Mawar De Jongh Demi Film Para Betina Pengikut Iblis 2

“Mawar mainnya dahsyat banget menurut gue,” ucap Tora saat berbincang secara virtual dengan wartawan, Senin, 11 Mei 2020.

Seperti diketahui, Miracle In Cell No.7 merupakan salah satu film box office di Korea Selatan. Film tersebut sudah dibuat ulang di Turki, Philipina dan India. Di Indonesia, Hanung Bramantyo duduk sebagai sutradara film tersebut.

Film Para Betina Pengikut Iblis 2 Rilis Tanggal Tayang, Dibintangi Adipati Dolken dan Mawar De Jongh

Mawar banyak berterimakasih kepada Hanung karena banyak mengarahkannya untuk mengeluarkan akting yang maksimal. Hal ini kali kedua mereka bertemu dalam film dari rumah produksi Falcon Pictures. Sebelumnya, Hanung dan Mawar terlibat dalam Bumi Manusia.

“Mas Hanung banyak ngarahin. aku masih mahasiswi bukan jurusan hukum, enggak tahu situasi pengadilan. Mas Hanung banyak kasih gambaran,” ujar Mawar.

Polo Srimulat Meninggal Dunia, Tora Sudiro Berduka

Mawar banyak menguras emosi dalam perannya kali ini. Para pemain mengaku, Miracle In Cell No.7 versi Indonesia tidak kalah mengundang air mata dibanding versi aslinya. Indro Warkop yang juga turut bermain dalam film itu bahkan sering mengeluarkan air mata setelah pengambilan gambar.

“Kita beberapa kali syuting dan kita sendiri menangis,” ucap Indro.

Selain nama-nama di atas, Miracle In Cell No.7 versi Indonesia dibintangi oleh Vino G Bastian, Denny Sumargo, Graciella Abigail, Bryan Domani, Rigen dan Indra Jegel. Akan ada beberapa perbedaan antara Miracle In Cell No.7 versi Indonesia dengan aslinya. Hanung mengaku hal itu dibuat untuk pendekatan kepada penonton. Salah satu perubahan itu ada iklim atau cuaca.

Dalam versi Korea Selatan, Miracle In Cell No.7 menampilkan adegan bersalju. Hanung tidak bisa mengadaptasi hal tersebut untuk film yang akan tayang di Indonesia. Meski begitu, Hanung tetap membuat dunianya sendiri dalam film tersebut, dalam artian tidak menyebut nama tempat yang benar-benar ada di Indonesia.

“Di korea, iklim mempengaruhi sekali, kunci dari problem solving, kalau di copy paste tidak masuk, pasti akan melakukan adaptasi tentang itu,” ujar Hanung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya