- STRO
VIVA – Penyanyi Lyodra ginting mengaku pernah menjadi korban kekerasan verbal. Lyodra awalnya ragu mengungkap hal ini. Hal tersebut terjadi saat dirinya masih duduk di kelas 4 SD. Salah satu temannya mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan untuk diterima.
"Dulu aku 4 SD sempat dikatain pelacur," kata Lyodra saat berbincang secara virtual baru-baru ini.
Lalu bagaimana Lyodra bisa mengatasi hal tersebut? Baca artikel ini selanjutnya.
Lyodra juga pernah menjadi korban bully secara fisik. Rambutnya pernah ditarik dan dikurung di kamar mandi. Lyodra menduga, hal tersebut terjadi karena rasa iri teman-temannya. Sejak kecil, Lyodra suka menyanyi dan dibanggakan oleh guru di sekolah. Hal itu memancing rasa iri yang lainnya.
"Mungkin yang lain iri sama aku, 'kenapa harus Lyodra terus'. Akhirnya gitu, anak kecil sudah berani jambak-jambakan," kata Lyodra.
Sifat temannya tersebut berubah setelah Lyodra mengikuti ajang menyanyi saat kelas 5 SD. Lyodra berhasil masuk ke televisi meski tidak menjadi juara. Setelah itu, sifat temannya berubah seketika. Maka Lyodra yakin, salah satu hal paling tepat melawan bully adalah dengan menunjukkan prestasi.
Hal itu pula yang coba disampaikan dalam serial terbarunya berjudul 7 Hari Sebelum 17 Tahun. Film garapan Rangga Nattra ini membahas mengenai perundungan atau bullying. Kisah yang akan dirangkum ke dalam 7 episode ini akan mengupas kejadian-kejadian pilu yang mungkin tanpa disadari oleh pelakunya, telah memberikan kontribusi buruk terhadap psikis dan masa depan korbannya.
"Isu ini sengaja dipilih karena relate sekali dengan keadaan anak-anak sekolah, isu yang seakan dianggap normal untuk ada, padahal seharusnya ditumpas bukan jadi tradisi yang diwariskan ke adik-adik kelas mereka," ujar Sarjono Sutrisno, selaku produser Eksekutif STRO.
7 Hari Sebelum 17 Tahun merupakan serial original dari STRO. Serial tersebut sudah tayang di STRO pada 14 Februari 2021. Lyodra berperan sebagai Gina. Selain Lyodra, ada juga Endy Arfian, Tissa Biani, Marcell Darwin serta beberapa pemain senior seperti Ray Sahetapy, Ginanjar Sukmana dan lainnya.
