A Quiet Place: Part II, Mengembalikan Pengalaman Sinematik yang Hilang

A Quiet Place 2
Sumber :
  • Paramount Pictures

VIVA – Film A Quiet Place: Part II mulai tayang di bioskop Tanah Air. Film itu masih dibintangi Emily Blunt, Millicent Simmonds dan Noah Jupe sebagai keluarga Abbott. Di awal film, penonton akan disuguhkan dengan kejadian hari pertama. 

Film Siksa Kubur Bakal Tayang Juga di Luar Negeri? Ini Kata Joko Anwar

Kejadian saat mahluk yang sangat peka terhadap suara mulai menyerang segalanya. Kota yang awalnya tenang, hangat dan kekeluargaan itu seketika berubah. Lalu film beralih ke masa saat keluarga Abbott kehilangan sosok kepala keluarga. 

Mereka harus terus melanjutkan hidup. Akhirnya keluarga Abbott memutuskan berpindah tempat. Mereka coba mencari harapan sekecil apapun bentuknya tersebut. Secara keseluruhan, A Quiet Place: Part II menyajikan pengalaman sinematik yang harus dinikmati di layar lebar.

Teuku Ryan Buktikan Cintanya di Film Baru! Ini Tantangan Terberat Suami Ria Ricis

Pengalaman sinematik yang lengkap dengan suara megah, layar super luas, waktu dan tempat yang memang dipersiapkan untuk menonton film tersebut. Seperti diketahui, selama pandemi bioskop sempat tidak beroperasi.

Hal itu sedikit banyaknya mengubah kebiasaan masyarakat dalam menikmati sebuah film. Mereka berpindah dari layar lebar ke genggaman dan semacamnya. Tak seperti dalam layar lebar, menikmati film dalam genggaman artinya memegang penuh kontrol tersebut. 

Tanggapi Aduan Filmnya ke LSF, Syakir Daulay: Nonton Filmnya Aja Belum

Penonton bisa menjeda film, mempercepat durasi atau sebaliknya. Hal ini yang tidak bisa dilakukan bila telah duduk manis di dalam studio bioskop. Namun percayalah, A Quiet Place: Part II menjamin hal itu patut untuk dilakukan.

A Quiet Place: Part II menyajikan adegan yang buat penonton menahan napas, jantung berdebar dan emosi yang bercampur aduk. Hal ini yang buat A Quiet Place: Part II rasanya sayang bila tidak disaksikan melalui layar lebar.

Hanya saja, A Quiet Place: Part II bukan film tanpa cela. Mereka memutuskan untuk mengembangkan cerita. Artinya, ada karakter, tempat dan konflik yang semakin berkembang, Ada beberapa konflik yang dirasa harus ada untuk keberlangsungan cerita meski kurang diterima logika.

Meski begitu, sekali lagi, A Quiet Place: Part II patut diapresiasi. Film ini kembali menyajikan pengalaman sinematik yang hanya bisa dirasakan melalui layar lebar. Hal itu yang rasanya telah lama hilang, terlupa bagaimana asyiknya duduk di ruangan gelap, menikmati cerita, sensasinya dan berdiskusi soal film itu setelahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya