Cara Kemenparekraf Dukung Film Tanah Air Tayang di Bioskop

Bioskop di Kota Tangerang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Berbagai jaringan bioskop sudah mulai beroperasi di banyak daerah. Hal ini disambut baik oleh banyak pihak, salah satunya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Rahasia di Balik Larisnya Film Horor Indonesia, Prilly Latuconsina Bongkar!

Berbagai program digelontorkan pemerintah agar sektor industri kreatif kembali bergerak meski masih di masa pandemi. Menurut Direktur Industri Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN menegaskan, pembukaan bioskop akan membantu pulihnya ekosistem ekonomi kreatif, karena film sangat berkontribusi positif terhadap perekonomian kreatif.

Selain itu Amin menekankan, langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan terutama kolaborasi perlu dilakukan oleh para pelaku Ekraf dalam membangkitkan kembali perekonomian.

Prilly Latuconsina Bangga, Film Budi Pekerti Dipuji Menlu Retno Marsudi

Ada tiga skema disiapkan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi nasional di bidang perfilman, yaitu promosi, produksi, serta perlindungan dan pemanfaatan hak kekayaan intelektual film.

"Melalui skema promosi, kami membantu promosi 40 film nasional, yaitu film panjang dan layar lebar, dengan anggaran mencapai Rp1,5 miliar per film. Ini untuk membantu para production house agar berani menayangkan filmnya di bioskop, sehingga ekosistem perfilman nasional hidup kembali," kata Amin.

Lolly Anak Nikita Mirzani Sebut Vadel Badjideh Punya Banyak Uang: Jangan Main-main!

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin menyambut baik langkah pemerintah dalam mendukung promosi film nasional. Ia berharap, film-film Nasional akan turut mendorong masyarakat untuk kembali menikmati film di bioskop, karena menurutnya, saat ini jumlah penonton baru sekitar 10 persen dari kapasitas bioskop.

Djonny Syafruddin

Photo :
  • Tangkapan layar

"Di daerah, film nasional sangat disukai masyarakat," ucapnya.

Menurut Djonny, masyarakat tidak perlu khawatir karena selama 9 bulan terakhir, tidak terjadi klaster bioskop. Hal ini karena penerapan protokol kesehatan di bioskop sangat terkontrol.

Hal itu termasuk kewajiban memakai masker, duduk berjarak, mematuhi pembatasan kapasitas, juga aturan keluar ruangan agar tidak terjadi kerumunan. Skrining dengan aplikasi PeduliLindungi juga diberlakukan bagi mereka yang memasuki ruang bioskop.

Aktor dan Wakil Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia PARFI 56 Ray Sahetapy berharap, industri perfilman harus segera bangkit. Ray yang ikut hadir dalam diskusi tersebut menilaibanyak pihak terlibat di dalamnya. Industri ini juga menjadi wahana ekspresi, pendidikan, dan pengembangan kualitas bagi banyak pelaku seni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya