Ide Awal Film Yuni Datang dari Percakapan dengan Seorang Ibu

Film Yuni.
Sumber :
  • Instagram Kamila Andini

VIVA – Film Yuni secara resmi akan tayang di bioskop Tanah Air pada Kamis, 9 Desember 2021. Film ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi. Mulai dari Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, untuk film-film bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan kuat.

Tayang di Hari Kelima, Ini Jumlah Penonton Film Horor Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur

Selain itu, film Yuni juga berhasil membawa pulang penghargaan di ajang Snow Leopard untuk Aktris Terbaik di Asian World Film Festival 2021, Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik, dan Silver Hanoman di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021. Film ini juga berhasil terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang Academy Awards atau Oscar 2022.

Mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi, proses pembuatan film Yuni diceritakan sang penulis yang juga sutradara, Kamila Andini, cukup lama yakni sejak tahun 2017 lalu. Ide cerita Yuni kata Kamila berawal dari obrolan sederhananya dengan seorang ibu yang menceritakan kisah sang putri yang menikah muda.

Rahasia di Balik Larisnya Film Horor Indonesia, Prilly Latuconsina Bongkar!

"Ini pembicaraan menetap di pikiran saya, sampai saya bicara ke Ifa (produser). Akhirnya saya menulis Yuni. Cerita ini bukan sekedar dialog sederhana, saya menemukan pembebasan diri," kata Kamila dalam konferensi pers Yuni di Epicentrum Jakarta Selatan, Senin 6 Desember 2021.

Lebih lanjut, Kamila mengungkap film Yuni juga menyelipkan isu tentang perempuan yang mencoba melawan norma sosial daerah tentang kodrat seorang perempuan.

Prilly Latuconsina Bangga, Film Budi Pekerti Dipuji Menlu Retno Marsudi

“Setelah nonton ini orang-orang bisa mendapatkan kebebasan. Semoga bola salju ini terus bergerak, sampai semua yang membacanya nanti,” kata Kamila

Di sisi lain, penulis skenario, Prima Rusdi mengaku begitu tertarik dengan film garapan Kamila Andini. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Jawa Serang.

"Aku bersyukur banget, Yuni cukup lama ya, dari 2017. Dan kemudian 2018 ngotak-ngatik skripnya. Dini di tiga filmnya enggak pernah pakai bahasa Indonesia tapi pakai bahasa setempat. Saya sebagai penulis ini proses menarik. Bagaimana Dini membuatkan si karakter bercerita, aku melihat Dini empatinya tinggi sekali," kata dia.

Film Yuni berkisah mengenai seorang wanita yang bernama Yuni yang diperankan Arawinda Kirana. Yuni adalah seorang wanita píntar yang mempunyai mimpi besar untuk kuliah setinggi-tingginya.

Suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenali dan menolak lamaran tersebut. Ia menjadi bahan pembicaraan orang-orang di sekitarnya karena itu dianggap hal tidak baik bagi seorang wanita.

Pada lamaran kedua, ia juga menolaknya. Mitos sosial budaya masyarakat daerah tempat tinggalnya terus menghantuinya di mana jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya.

Yuni menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya yang membuat Yuni harus berhadapan dengan Yoga (Kevin Ardilova), teman semasa kecilnya yang pemalu serta Pak Damar (Dimas Aditya), guru sastra favoritnya di sekolah dahulu.

Konflik yang dihadapi Yuni sangat erat dengan mitos masyarakat desa di Indonesia yang masih sarat dengan nilai. Sementara itu, mimpi besar Yuni adalah awal mula konflik menegangkan dan berkesan dimulai dalam hidupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya