- IG @trahtujuh
VIVA – Indonesia terkenal dengan beberapa mitos di setiap daerahnya. Hal ini yang menjadikan banyak kisah diangkat dari mitos tersebut, baik dalam bentuk buku, film atau karya lain. Salah satunya film horor Trah 7.
Film ini jadi proyek perdana Diana Limbong sebagai eksekutif produser. Diana harus menghela nafas panjang untuk mengeluarkan karya perdananya ini. Trah 7 harus menunggu 2 tahun sebelum dirilis. Hal ini karena terbentur pandemi COVID-19.
"Penantian yang panjang buat saya telah berakhir. Trah 7 ini cukup melelahkan, dua tahun menunggu harusnya tayang 2020 lalu. Alhamdulillah hari ini bisa berkumpul di sini dan sekarang saya sangat berbahagia, akhirnya bisa menggelar film ini untuk pecinta film Indonesia," kata Diana saat ditemui di XXI Epicentrum, baru-baru ini.
Film horor Trah 7 akan tayang mulai 13 Januari 2022. Diana mengaku gugup karena tanggal tayang semakin dekat. Ia berharap yang terbaik untuk film yang baru diproduserinya.
Diana Limbong
- IG @diana_limbong
"Penantian yang panjang buat saya telah berakhir. Sekarang saya sangat berbahagia, akhirnya bisa menggelar film ini untuk pecinta film Indonesia. Semoga bisa membahagiakan penonton," katanya.
Namun ia percaya dengan film tersebut karena cerita kuat yang melatar belakanginya. Diana mengatakan, ia sering mendengar di masyarakat kemarahan yang berujung pada umpatan, Saya kutuk tujuh turunan. Hal itu yang menginspirasinya.
Trah 7 mengisahkan sosok Karyono yang menginginkan kekayaan materi dengan cara memuja setan. Berhasil meraih kekayaan yang diimpikan, Karyono malah mengumbar nafsu tanpa peduli pada larangan yang pernah didengarnya, yakni tidak boleh meniduri gadis tertentu.
Peristiwa singkat tersebut menyebabkan Karyono dijatuhi kutukan sampai tujuh turunan oleh halaka. Siapa sangka, turunan ketujuh yang dimaksud adalah Nico, sosok mahasiswa playboy yang diperankan oleh aktor muda Kevin Torsten.
Adegan di Film Trah 7
- IG @trahtujuh
Selain Kevin Torsten, film garapan sutradara Ferial Rachmany ini juga menghadirkan Gary Iskak, Chantiq Schagerl, Erwin Cortez, Bambang Oeban, Surya R Kusumah dan masih banyak lagi.
Konflik berlanjut pada saat Nico dan teman-temannya mengunjungi sebuah desa, yang ternyata merupakan lokasi kutukan diturunkan. Apakah Nico dan teman-temannya akan selamat?
